Tak banyak orang tua yang merelakan dinding tembok rumah dijadikan sebagai media berekspresi oleh anak-anaknya. Apalagi, membiarkan mereka menuangkan imajinasinya melalui jepretan dan lukisan dan memajangnya penuh kebanggaan, meskipun hanya di rumah sendiri.
Adalah jeng Dede Budiarti --saya memanggilnya demikian, seorang ibu dari dua orang anak perempuan berbakat yang menyediakan rumahnya sebagai Rumah Belajar sekaligus Sanggar dan Galery bagi anak-anaknya. Hari ini, Jum'at 12 Agustus 2016, bertempat di Popongan Baru Sinduadi Mlati Sleman, pameran foto dan lukisan bertajuk "Dunia Hening Sekar" dibuka. Tema yang mengandung pesan kepada orang-orang bahwa segala sesuatu di sekitar kita yang tidak bergerak dan tidak bernyawa tetapi tetap memiliki cerita hidup, meskipun dalam keheningan. Pameran ini diselenggarakan bertepatan dengan perayaan bulan kelahiran kakek, ibu, Sekar sendiri dan juga Avid --adiknya.
Sebuah sambutan sederhana di halaman oleh nyonya rumah, lalu dilanjutkan dengan keliling ke beberapa sudut yang memajang karya-karya foto Sekar. Pengunjung yang sebagian besar anak-anak telah memulai aktifitasnya dengan melukis tas kanvass dan menjemurnya di halaman. Sayang, matahari seolah tak bersahabat, enggan memancarkan sinarnya.
Harus diakui, foto-foto hasil karya Sekar termasuk 'luar biasa'. Seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP, mampu memotret dengan sangat baik. Apalagi, dia belum begitu lama pegang kamera DSLR ... baru kisaran 7 bulan.
Pameran akan berlangsung hingga tanggal 14 Agustus 2016, setiap hari mulai jam 09.00 WIB sampai jam 20.00 WIB.
Sebuah keberanian yang patut diacungi jempol, dibalik kesederhanaan pelaksanaan pameran, tersembunyi bakat luar biasa yang sayang bila diabaikan begitu saja.
Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H