Lihat ke Halaman Asli

Enggar Murdiasih

Ibu Rumah Tangga

Anak-anak Langit

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan, jangan dulu tercurah
Jarum-jarum langit, basahkan bukit
Onggokan kertas, bercampur botol bekas
Saling tindih dengan sisa makan siang
Menunggu sentuhan

Jangan, jangan dulu
Kau jatuhkan derasnya hujan
Tangan mungil kami takkan kuasa
Sibakkan semua dalam kerjapan mata

Pernahkah kau, cobai aroma
Saat jelajahi gunungannya
Ketika hujan tiba
Entahlah, butuh berlapis cadar penutup muka
Agar isi perut tak terbuang percuma

Kami anak-anak langit
Berpacu dengan cendawan kelabu menggantung sengit
Gelapnya mengiring derit-derit
Kotak beroda tuangkan isinya

Dan lihatlah, kami
Mengaduknya, mengacaknya, mengurainya
Memilah yang tersisa
Demi selembar uang ribuan penukarnya

Tangis langit tutupi derai kami
Berebut sigap dengan para lalat
Bersitegang dengan larva berjengkal jengkal
Entah, hingga kapan

Kami anak-anak langit
Barisan penggendong keranjang
Membawa lelah dan tumpukan daki saat pulang
Dan tiga lembar seribuan, bekal menjelang petang....

nov'13




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline