Lihat ke Halaman Asli

Mas Her, Aku Hanya Ingin Bahagia

Diperbarui: 18 Mei 2016   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tadi malam aku beranikan diri untuk menghubungi mu. Tau kah kamu mas her, aku butuh waktu lama memikirkannya. Aku takut kamu tidak berkenan, aku takut dituduh lagi mencari alasan tuk menghubungi mu, aku takut dituduh menyalahkan mu.. aku takut sekali mas her... tapi apakah aku tidak berhak tuk tenang dalam menjalani kehidupan ku.

Mas her, kau pernah bilang "yang tau diri kita adalah kita sendiri". Aku setuju dengan mu mas.. aku tau siapa diri ku, seberapa kuat diri ku.

Mas her, waktu telah menjawab semuanya, aku tidak akan melawan perasaan ku lagi. Aku sadar bahwa aku tidak akan bisa melupakan mu, tidak akan bisa membenci mu, aku bahkan takut hidup bersama bayangan mu.. Yang telah engkau lakukan membuat ku seperti saat ini.

Mas her, setiap detiknya aku melawan rasa sakit ini bahkan terkadang aku membujuk rasa sakit ini tuk mau menjadi teman agar berkurang kadar sakitnya, namun semua percuma. Aku terus berjuang mas her, aku tidak ingin lagi di tuduh lemah agar diri mu mengasihani aku. Aku tidak ingin merusak kebahagiaan mu.

Mas her, jika memang kau sudah bahagia bolehkah aku meminta sedikit saja.. meminta agar kau benar" pergi dari hidup ku.. sesungguhnya ini menguntungkan bagi mu.. tak ada lagi kenangan yg tersisa, sedangkan aku... aku takut mas, aku takut tidak setegar saat ini jika kalian berada disini.. hidup dalam bayangan mu dan harus melihat kemesraan kalian, harus mendengar cerita tentang kalian dari orang sekitar. 

Mas her, entah mengapa kau tak membalas sedikitpun.. bahkan kau cenderung acuh atas permintaan mu.. Mas her, semenjak kau campakan hati ku amatlah rapuh.. mas her, aku tau kau telah bahagia, tolong lah.. aku mohon selamatkan perasaan ku..

Mas her, apa susahnya pindah keluar kota.. kau bisa melanjutkan kehidupan & kebahagiaan mu.. sedangkan aku masih hidup dengan bayangan mu, mengobati hati yg telah menjadi serpihan penuh luka, tp setidaknya aku tak perlu mendengar orang lain menceritakan ttg kalian... tak perlu bertemu melihat kalian bersama..

Mas her... aku tau kau sedang pusing memikirkan penyakit mu.. aku tau kau kesal dgn permintaan ku.. aku hanya berdoa kau cepat sembuh mas... 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline