Lihat ke Halaman Asli

Enggal Kurnia Putri

Graduate Student of Curriculum Development

Pesona Olahraga dalam Berbudaya, Ngidam Muncar Menjadi Tuan Rumah Pelatihan Olahraga Tradisional

Diperbarui: 29 Juli 2023   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Olahraga Tradisional

Pemberdayaan Desa Binaan Desa Wisata Ngidam Muncar untuk terus meningkatkan optimalisasi pesona budaya dan wisatanya. Tim DRTPM UNNES yang terdiri dari Khoiril Anam (ketua), Nurdian Susilowati (anggota), dan Fajar Awang Irawan (anggota) dari Unnes, serta Muhammad Muhibbi (anggota) dari Universitas Muhammadiyah Semarang bersama 13 Mahasiswa KKN GIAT 5 UNNES mengadakan Sosialisasi Dan Pelatihan Olahraga Tradisional "Optimalisasi Ekowisata Olahraga Tradisional Menuju Destinasi Ecoedu Sport Tourism" pada Rabu, 19 Juli 2023. Acara diselenggarakan sebagai bentuk pelestarian budaya dan olahraga tradisional yang menjadi kekayaan serta warisan budaya bangsa.

Menggandeng para narasumber dari Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang yaitu Aji Tri Pamungkas, Anas Solihin, dan Wahyu Setya Kurniawan. Para peserta dikenalkan lebih dalam dan diberi pelatihan olahraga tradisional yang terdiri dari Serok Mancung, Bakiak, Ketapel, Egrang. Praktek pelatihan tersebut dilaksanakan dengan safety sesuai SOP menggunakan alat-alat yang telah dibuat oleh rekan-rekan mahasiswa KKN, ditambah dengan alat-alat dari KPOTI.

Acara sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan di Joglo Ngidam Muncar (Desa Muncar, Susukan, Kabupaten Semarang) tersebut dihadiri oleh para tamu undangan yang terdiri dari Tim Pusbang KKN UNNES, Kepala Desa Muncar, dan para perangkat desa lainnya. Dengan dihadiri oleh kurang lebih 70 peserta dari POKDARWIS, Karang Taruna, hingga Anak-anak.

Indonesia memiliki banyak warisan budaya dan olahraga tradisional atau permainan-permainan rakyat yang menjadi nation pride. Berbanding terbalik dengan pernyataan tersebut, realitanya permainan rakyat dan olahraga tradisional belum menjadi identitas bangsa yang sungguh dilestarikan dan diimplementasikan oleh tiap-tiap lapisan masyarakat. Namun, kini bersama KPOTI dan agen-agen perubahan pelestari budaya melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi, pelatihan, festival, dan lain-lain, olahraga tradisional dan permainan rakyat akan bangkit dan terus lestari.

Pengurus KPOTI Kab. Semarang, Aji Tri Pamungkas menyebutkan bahwa beberapa permainan rakyat Indonesia telah diakui oleh negara lain. "Surakarta" atau familiar dikenal dengan sebutan "bas-basan sepur" menjadi salah satu contoh permainan rakyat yang telah diakui oleh negara lain, yaitu Prancis. Surakartans Game mereka menyebutnya, betapa memilukannya negara yang kaya ini lambat laun makin kehilangan harta berharganya.

Alat-alat olahraga tradisional yang terdiri dari menjadi beberapa contoh dari ribuan jenis permainan rakyat yang dimiliki bangsa ini. Salah satunya Serok Mancung yang merupakan permainan otentik rakyat Semarang. Dalam acara Sosialisasi dan Pelatihan Olahraga Tradisional, Serok Mancung menjadi highlight yang disampaikan oleh para narasumber dengan tujuan agar menumbuhkan rasa turut memiliki dan sadar akan pelestarian olahraga tradisional tersebut. Para peserta sosialisasi dan pelatihan olahraga tradisional menunjukkan antusiasnya yang luar biasa. Semangat membuncah ketika sesi praktek pelatihan dimulai, seluruh peserta bergantian mencoba olahraga tradisional ketapel.

Peserta Melakukan Praktek Langsung bersama Narasumber 

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Olahraga Tradisional tersebut ditutup dengan gelora semangat oleh seluruh peserta dan tamu undangan dengan menggaungkan salam KPOTI "Lestari Budayaku, Bugar Bangsaku".

Narasumber, Kepala Desa, Pokdarwis, dan Mahasiswa KKN UNNES GIAT 5 Desa Muncar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline