Lihat ke Halaman Asli

Eneng Humaeroh

Perjalanan sejauh apapun dimulai dengan langkah pertama

Kisah Buram Tentang Itu

Diperbarui: 9 April 2023   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Naila terhenyak mendapat sebuah kiriman foto melalui pesan wathsapp dari seorang lelaki yang pernah dekat dengannya, Dimas. Dimas mengirimkan foto sedang berada di rumah ibunya dengan keterangan yang cukup membuatnya terkejut. Bagaimana tidak, Dimas menyertakan berita bahwa dirinya sedang berada di rumah ibunya dan melamar adiknya, Windi. Bahkan akan segera melangsungkan penikahan sesegera mungkin.

Naila hanya memandangi foto tersebut dengan berbagai pertanyaan dikepalanya, apa maksud Dimas melakukan hal itu. Naila memang mengetahui adiknya intensif berkomunikasi dengan Dimas, lelaki yang pernah dekat dengannya dan pernah menyampaikan maksud, melamar Naila. Tetapi Naila tidak merespon lamaran Dimas dan menolaknya dengan halus. Naila merasa Dimas bukan tipe lelaki yang bisa diajak bekerjasama menggapai cita-cita, Dimas banyak mengatur bahkan terlalu comel (cerewet-red) mengurusi dan mengomentari hal-hal sepele. Naila tidak suka dengan lelaki yang terlalu detail dan ego. Dimas terkadang mendikte apa yang harus Naila lakukan bahkan urusan sholat, mengaji dan besedekah Dimas komentari dan mengajari seperti yang paling khatam saja, ungkap Naila jika Dimas berceramah mengeluarkan segala dalil tanpa sanad dan perawinya. Hal itu membuat Naila kesal. Naila tidak suka diajari, Naila merasa permasalahan itu sudah dia lewati saat ia studi di bangku perkuliahan. Sementara Dimas baru saja hijrah ia merasa harus menyampaikan kepada Naila yang nantinya akan menjadi pasangan hidupnya, harus sefrekuensi, ungkap Dimas memberi alasan jika Naila tidak menanggapi ceramah Dimas.

Namun malam ini, Naila benar-benar terhenyak, bukan karena cemburu Dimas memutuskan melamar adiknya, bukan pula tidak suka. Namun terbayang  dialam fikirannya Dimas akan mendikte adiknya, memberi pengaruh yang kurang baik terhadap sifat dan watak adiknya yang mudah terpengaruh dan kurang pengalaman dalam bergaul. Naila hafal betul watak adiknya yang keras, egois dan pemarah, meskipun Windi orang yang selalu membantunya menyelesaikan masalah-masalah domestik tapi Windi tidak cukup cerdas dalam akademiknya, bisa dibilang pas-pasan dan kurang suka belajar. Windi malas baca buku namun bersikap seolah paling faham dan paling tahu. Sifat dan karakter yang hampir mirip dengan Dimas.

Dimas juga sering bicara melangit, mengumbar janji dan merasa paling banyak tahu segala hal. Yah dan itu setipe dengan Windi. Naila juga menyadari beberapa waktu belakangan adiknya dan Dimas berinteraksi sangat akrab tanpa sepengetahuan Naila. Meskipun Naila tahu mereka seringkali bertelpon namun tidak menyangka jika mereka berniat akan menikah dan tanpa meminta restu darinya, bahkan Windi tidak memberitahu bahwa Dimas melamarnya malam itu.  Naila merasa Windi sengaja menyembunyikan hubungan mereka berdua. Sungguh Naila kaget dan mencium gelagat yang kurang baik dari rencana pernikahan itu.

  

" Hai Naila, coba kamu tebak, aku berada dimana ini ? "

Sebuah pesan wathsapp masuk lengkap dengan sebuah foto.

"lha? Kamu lagi di rumahku jam segini, ada apa?" tanya Naila membalas pesan wathsapp dengan mengirimkan kembali foto yang dikirim Dimas kepadanya.

"Ia, aku lagi dirumahmu, mengobrol dengan ibu dan Windi" jawab Dimas tak lupa menyematkan emot senyum.

Lalu megirim pesan berikutnya.

"Malam ini aku melamar Windi" sambung Dimas, tak lupa disematkan emot kedua mata berbentuk love.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline