Lihat ke Halaman Asli

Eneng Suryani

hai teman teman perkenalkan aku mencoba menuangkan setiap ide yang ada dikepala melalui tulisan

Masa Pandemi Dispensasi Nikah Tinggi

Diperbarui: 17 Juni 2021   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

          Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyebut angka perkawinan anak pada usia dini meningkat pada masa pandemi Corona. Tercatat kenaikannya mencapai 24 ribu, bisa dibilang bahwa Pengajuan Dispensasi nikah mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tengah masa pandemi, Salah satu faktornya adalah karena beberapa orangtua berpikir dan berpendapat bahwa dengan menikahkan anaknya bisa mengurangi beban ekonomi apalagi di masa pandemi walaupun anaknya masih dini untuk menjadi calon istri atau suami, masa pandemi begitu banyak merubah kehidupan manusia diseluruh dunia termasuk masyarakat indonesia, banyak PHK yang yang dilakukan perusahaan, pembatasan interaksi sosial bahkan banyak hal yang harus dikerjakan di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus ganas ini, membuat masyarakat semakin sulit termasuk secara ekonomi.

           Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat bisa bertahan ditengah keadaan pandemi yang tak pasti kapan akan usai salah satu nya dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi melalui kementrian sosial, tapi nyatanya niat baik pemerintah ternoda dengan terungkapnya kasus korupsi dana bansos yang dilakukan oleh menteri sosial sungguh sebuah ironi yang sangat menyayat hati ditengah perjuangan melawan pandemi, back to the topic tentang pengajuan dispensasi yang tinggi di masa pandemi jika  memang hanya dilatarbelakangi faktor ekonomi sungguh menyayat hati jika tujuan utamanya untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi maka perlu dipertanyakan kembali,Seyogyanya tujuan utama menikah bukan lah hanya sekedar materi apalagi harus menikah dini karena hanya di dorong faktor ekonomi,

Untuk Penulis Pernikahan Dini bukanlah suatu yang asing di dengar telinga, penulis berasal dari daerah yang angka pernikahan dini nya cukup tinggi, melihat pola dari pernikahan dini karena pola pergaulan yang berujung kepada kehamilan di luar pernikahan, belum memiliki pekerjaan yang menetap karena belum ada kesiapan , yang akhirnya membebankan tanggung jawab kembali pada orangtua, orangtua yang malah menjadi berbeban berat karena pernikahan dini, Jadi menurut penulis Pernikahan dini bukan solusi untuk memperbaiki ekonomi apalagi jika calon pengantin yang akan menikah belum stabil secara materi, emosi bahkan persiapan diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline