Inovasi dan kreatifitas terus menjadi langkah penggerak dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. Terobosan terbaru datang dari Tim Inovator Milenial mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip. Tim berhasil menorehkan prestasi sebagai Best Poster pada babak grand final lomba NREFest USU 2024. Tim mahasiswa TRKI yakni Galuh Syarila, Amelia Syahrani, dan Hilda Zahir Tsanisiwi, dengan Dosen pembimbing Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T.
Galuh Syarila yang biasa disapa Galuh menyampaikan bahwa NREFest 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menjadi ajang yang meriah dan inspiratif bagi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Acara yang fokus pada inovasi energi terbarukan ini tidak hanya menyajikan kompetisi yang sengit, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para peserta.
NREFest 2024 telah berhasil menjadi ajang yang inspiratif bagi para mahasiswa untuk mengembangkan inovasi di bidang energi terbarukan. Melalui berbagai kegiatan yang menarik, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga pengalaman berharga yang akan memotivasi mereka untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, ujar Galuh
Hilda Zahir Tsanisiwi mengungkapkan bahwa berawal rasa penasaran terhadap pengolahan limbah air cucian beras (air leri) yang terbuang tanpa pengolahan, hingga mendorong mereka untuk menggali lebih dalam dan menyusun ide inovatif menjadi fondasi karya tulis. Tim ini mengilustrasikan bagaimana pemanfaat limbah cair sebagai media pupuk organik cair, dan inovasi ke ekonomi hijau.
Tim menunjukkan dan meyakinkan bahwa limbah cair dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai tinggi, sehingga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas tanaman, dalam inovasi pertanian. Dengan demikian, karya tim ini berhasil menarik perhatian dewan juri dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola limbah. Tm melakukan observasi berdasarkan kajian jurnal penelitian sebelumnya dan hasil tela:ah sangat prospektif untuk dijadikan pupuk organik cair, tutur Hilda.
Sementara Amelia Syahrani yang kerap disapa dengan Amel juga menambahkan bahwa saat mencuci beras, biasanya air cucian berwarna putih atau merah keruh tergantung jenis berasnya. Warna putih keruh/merah keruh itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, akan tetapi pada bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk kesuburan tanaman. Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman, jelas Amel.
Dengan potensi yang ada, mereka mengusulkan pengaplikasian digitalisasi fermentor yang terintegrasi kran otomatis berbasis microcontroller Arduino Uno, dengan tujuan untuk efisiensi dalam penyiraman yang dapat mempermudah suplai nutrisi untuk pertumbuhan tanaman yang mampu mempercepat meningkatkan produksi tanaman khususnya pertanian agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, papar Amel.
Keberhasilan tim ini meraih prestasi sebagai Best Poster dalam grand final merupakan bukti kemampuan akademik dan dedikasi mahasiswa Undip dalam berinovasi di bidang teknologi dan rekayasa kimia industri. Ketua Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Vokasi Undip, yakni Mohamad Endy Yulianto, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi dan capaian yang diraih oleh mahasiswanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H