Lihat ke Halaman Asli

M. Endy Yulianto

Dosen Vokasi Undip

Hatiku Tertinggal di Baitullah

Diperbarui: 24 September 2024   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohamad Endy Yulianto  (dokpri)

Baitullah merupakan tempat yang dihormati dan dihargai oleh umat Islam di seluruh dunia. Perjalanan ibadah ke Baitullah dan Makam Rosulullah merupakan cita-cita, impian dan keinginan umat muslim pada umumnya. Bagi yang belum pernah datang ke Baitullah, bahkan yang sudah pernah berhaji atau berumrah pun juga merasakan hal yang sama yakni kerinduan yang mendalam pada Baitullah dan Rosulullah.

 

Begitu juga yang dialami oleh kami, para perindu Baitullah dan Rosulullah. Kami mengira setelah berjumpa dengan Baitullah dan Makam Rosulullah, kerinduan akan  terobati. Ternyata rindu ini kian mendera dalam Qolbu, menjelma kembali dalam asa. Bahkan jika kerinduan ini tiba-tiba datang, tanpa bisa dibendung air mata akan menetes membasahi pipi, terang Endy.

Rindu Baitullah bukanlah sekadar rindu pada sebuah bangunan megah, melainkan rindu pada tempat yang selalu mengingatkan kita tentang keberadaan Sang Pencipta. Rindu Baitullah merupakan rindu pada kebahagiaan abadi. Saya tidak tahu apakah Baitullah berada dalam hati ataukah hatiku yang tertinggal di baitullah, ujar Endy

Ustadz Rosidi salah satu sahabat sejak SMP menyampaikan bahwa rindu Baitullah dapat kita rasakan betapa dalamnya keindahan hati setiap orang yang merindukannya, dan menemukan inspirasi untuk menjaga serta memperkokoh iman kita kepada Allah SWT.

Ustadz Rosidi  (dokpri)

Ketenangan hati dapat ditemukan di hadapan Baitullah. Rindu terhadap Baitullah adalah rindu terhadap keberkahan. Beribadah di Baitullah membawa kedamaian yang tak tergantikan. Baitullah adalah kiblat yang selalu menuntun kita pada kebenaran, timpal Ustadz Rosidi.

Ipung juga menambahkan bahwa menunaikan ibadah di Baitullah adalah impian setiap Muslim. Baitullah adalah tempat di mana kita merasakan kasih sayang Allah SWT. Di Baitullah, kita merasa sangat dekat dengan Sang Pencipta. Rindu Baitullah adalah rindu pada ketaatan.

Ipung Purwanto  (dokpri)

Saat ini yang bisa kami lakukan dalam setiap doa hanya bisa berharap dan memohon kepada Allah SWT. Kusematkan dalam setiap munajat, kudengungkan di setiap hela nafasku dan perbanyak bertasbih serta shalawat.  Semoga Allah SWT mengundangku kembali ke Baitullah dan Makam Rosulullah, Aamiin ya Rabbal Alamiin, tutup Ipung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline