Lihat ke Halaman Asli

Doa Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan sebuah berita, hanya pengalaman"

Doa malam, memang sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun, sangat banyak juga yang tidak melaksanakan doa malam. Seringnya, orang hanya melakukan doa mulai subuh hingga isya (untuk orang muslim). Sebenarnya, doa malam tak hanya berdiam diri dan berdoa dalam hati untuk meminta apa yang diinginkan kepada ALLAH SWT, namun bagaimana proses kita melaksanakan doa malam itu. Banyak proses dan banyak perbedaan di tiap agama dalam melaksanakan doa malam tersebut.

"Saya sebagai orang muslim (maaf, tidak terlalu religius), yang sering melaksanakan doa malam. Sangat merasakan "khasiat" dari doa malam tersebut. Beberapa hal yang saya inginkan banyak yang terwujud".

Doa malam yang sering dilakukan adalah wiridan mulai jam 12 malam atau 00.00 wib hingga semampunya kita melakukan wiridan. Sebelum itu, lakukan sholat hajat. Setelah melakukan sholat hajat itu mulailah melakukan wiridan yang dalam wiridan tersebut, melakukan wirid AL-FATIHAH sebanyak 700 kali hingga 1000 kali.

Tanpa, disadari banyak hal yang terwujud setelah melakukan wiridan tersebut. Namun, dalam melaksanakan itu, banyak sekali cobaan dan godaan untuk menyelesaikan sholat malam maupun wiridan. Sebagai contoh terkecil adalah, rasa malas, rasa mengantuk, dan bosan. Namun, jika kita mempunyai kelebihan dari orang lain. terkadang kita dapat merasakan sesuatu hal yang berbeda dengan doa di pagi, siang mapaun sore hari.

Sangat membutuhkan kesabaran, ketekunan dan keprihatinan jika ingin mencapai sesuatu yang diinginkan. Doa malam memang sepertinya mudah untuk dilakukan. Namun dalam kenyataannya susah untuk menyelesaikan do malam tersebut. Maka dari itu, yakinkan hati dan iklhaskan hati untuk selalu melaksanakan doa malam.

"Tidak ada yang bahagia, jika tidak melewati kesedihan"

"Tidak bisa tertawa jika tidak menangis dahulu"

(Maaf jika terdapat kesalahan pemahaman, kata-kata dan sesuatu hal yang menyinggung hati pembaca, terimakasih) :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline