Lihat ke Halaman Asli

Nilai dan Peran Guru Penggerak serta Kaitannya dengan Filosopi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)

Diperbarui: 18 November 2021   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), nilai merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Guru Penggerak sudah seharusnya memahami, menjiwai, serta menerapkan 5 (lima) nilai utama dalam kesehariannya, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Kelima nilai tersebut adalah Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.

Mandiri

Ke'mandiri'an seorang Guru Penggerak dapat dilihat apabila ia mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan, baik perubahan pada dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan sekitarnya, khususnya di lingkungan komunitas guru sejawat. Hal ini terutama perlu muncul dalam aspek pengembangan dirinya. Seorang Guru Penggerak termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah ataupun dinas. Guru Penggerak mendorong dirinya untuk meningkatkan kapabilitas dirinya tanpa perlu dorongan dari pihak lain. Dalam menguatkan nilai mandiri pada dirinya, seorang Guru Penggerak perlu melakukan dua poin penting, yaitu menentukan tujuan perubahan yang ingin dicapai serta dampak dari pencapaian tujuan tersebut dan merayakan keberhasilannya dalam setiap pencapaian.

Reflektif

Seorang Guru Penggerak yang memiliki nilai reflektif mau membuka diri terhadap pengalaman yang baru dilaluinya, kemudian melakukan evaluasi terhadap apa saja hal yang sudah baik, serta apa yang perlu dikembangkan. Guru Penggerak juga harus senantiasa terbuka untuk meminta dan menerima umpan balik dari orang-orang di sekelilingnya, dari atasan, rekan sejawat, orantua/wali murid, bahkanumpan balik dari muridnya. Dengan mengamalkan nilai reflektif, Guru Penggerak diajak untuk mengevaluasi kembali pengalaman-pengalaman tersebut, hingga bisa menjadi pembelajaran dan panduan untuk menjalankan perannya di masa mendatang. Bentuk pembelajaran dan panduan tersebut berupa aksi-aksi perbaikan.

Kolaboratif

Seorang Guru Penggerak harus mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut sangat diperlukan demi mendukung visi Guru Penggerak dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Karena ke depannya Guru Penggerak akan bertemu dengan banyak pihak. Guru Penggerak yang menjiwai nilai kolaboratif mampu membangun rasa kepercayaan dan rasa hormat antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya, serta mengakui dan mengelola perbedaan peran yang diemban oleh masing-masing tiap pemangku kepentingan sekolah dalam mencapai tujuan bersama. Nilai kolaboratif dapat muncul dalam perilaku seperti kerjasama, berkomunikasi, memahami peran masing-masing pihak dalam suatu situasi tertentu, termasuk memberikan feedback.

Inovatif

Gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi ataupun permasalahan tertentu harus senantiasa dimunculkan dari diri seorang Guru Penggerak. Kondisi perkembangan zaman yang tidak menentu seperti saat ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Guru Penggerak dalam memunculkan inovasi-inovasi yang dapat membantunya dan murid dalam proses pembelajaran. Nilai inovatif ini juga mendukung keterbukaan para Guru Penggerak terhadap gagasan serta ide lain yang muncul dari luar dirinya untuk memecahkan masalah, mencari informasi lain yang bisa mendukung prosesnya, sudut pandang orang lain yang bisa membantu dirinya dalam menemukan inspirasi pemecahan masalah ataupun mengambil keputusan, hingga pada akhirnya melakukan solusi/aksi nyata untuk mengatasi permasalahan.

Berpihak pada Murid

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline