Lihat ke Halaman Asli

Endy Irwanto

Bapak2 Penyuka Teknologi IT

Fenomena Equinox Ke-2 23 September 2018

Diperbarui: 23 September 2018   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

beranisehat.com

Udara panas akhir2 ini karena menJelang terjadinya Fenomena Equinox di tgl 23 September yg terjadi tiap tahunnya dan juga ketambahan Efek dari Pemanasan Global yg dari tahun ke tahun semakin meningkat & berbahaya, seperti berita terbaru yaitu terciptanya 3 Badai Besar yang muncul hampir berbarengan (Badai Mangkhut, Florence & Jebi) di bulan September.

padahal dimasa lalu Badai Besar baru muncul 5 / 10 / 20 tahun sekali. Saat ini hampir tiap tahun selalu ada Badai Besar, utamanya di bulan2 sekitar Equinox ke 2.

Musim badai biasanya terjadi saat Matahari berada/menuju ke posisi Equinox (Posisi Matahari tepat di garis Khatulistiwa) yg tiap tahunnya terjadi 2x yaitu tgl 21 Maret & 23 September.

Saat Matahari bergerak ke arah Utara (21 Maret s/d 21 Juni), Negara2 Sub-Tropis bagian Utara (Jepang / China / Korea / Eropa / Rusia & Amerika Serikat, dll) mengalami musim panas tetapi musim panas di era Pemanasan Global agak berbeda, suhu udara tinggi yg biasanya hanya terjadi di Negara2 Gurun sekarang melanda negara2 yg biasanya meski musim panaspun, suhu udara gak pernah lebih dari 30C, tetapi sekarang bahkan mencapai 40C lebih.

Saat Matahari bergerak menuju Khatulistiwa / Equinox (21 Juni s/d 23 September) maka suhu Udara Panas berpindah menuju ke sekitar Khatulistiwa dan wilayah Sub-Tropis Utara menjadi dingin kembali.

Nah saat perbedaan suhu udara dingin dan panas yg sangat berbeda inilah utamanya di era Pemanasan Global yg biasanya cukup berselisih tinggi, yang menyebabkan terbentuknya Badai2 Besar beberapa tahun ini, utamanya di Negara2 yg berbatasan bagian timur dengan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik (Samudra Hindia sebenarnya juga rutin terbentuk Badai, tapi untungnya 90% adalah lautan).

Hampir 90% Badai2 Besar awalnya terbentuk di tengah2 lautan karena adanya Pemanasan Global yg berlebih yg menyebabkan terjadi penguapan air laut besar2an hingga menciptakan awan hujan yg lebih tebal daripada biasanya.

Saat aliran udara dingin dari Utara bertemu dengan udara panas yg berisi awan hujan tebal, saat itu pula karena perbedaan tekanan udara yg ekstrem, maka udara panas akan mengalir dengan cepat menuju udara dingin yg lama2 akan semakin cepat dan berputar2 yg akhirnya akan membentuk Badai Tropis yg kecepatannya ada dalam 5 Skala Badai Saffir-Simpson (63 km/jam s/d >252 km/jam).

Setelah Fenomena Equinox berlalu, yaitu Matahari mulai bergeser dari Khatulistiwa menuju ke Selatan di 23,5 Lintang Selatan (23 September s/d 22 Desember). Maka pada masa2 itu giliran Bumi belahan Selatan yg biasanya mulai terbentuk terjadinya Badai utamanya di sekitar Benua Australia & Samudra Hindia. Sedang untuk Amerika Selatan dan separuh Afrika yg berada di Selatan sepertinya jarang sekali terkena / terbentuk Badai Besar mungkin karena faktor Belahan Bumi Selatan 85%nya terdiri dari lautan dan sebagian kecil daratan.

Khusus Negara kita di Bulan September keatas akan memasuki musim penghujan yg diawali lebih dahulu dengan musim peralihan dari musim Kemarau ke musim Hujan. Saat2 peralihan inilah di Negara kita juga terjadi Badai tapi dalam skala kecil atau biasanya disebut Angin Puting-Beliung. Kenapa kecil..?? karena suhu udara di Negara kita yg mungkin karena Negara Kepulauan+Khatulistiwa, tidak terlalu ekstrem antara suhu udara panas dengan suhu udara dingin.

Tetapi di era Pemanasan Global, harus tetap & lebih waspada karena saat2 ini, fenomena terjadinya Puting Beliung lebih banyak dan lebih sering daripada beberapa tahun yg lalu. Juga Badai Tropis Besar meski dengan kecepatan angin yg rendah tetapi membawa bencana Banjir Bandang akibat dari curah hujan yg sangat tinggi melebihi rata2.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline