Siapa yg gak tahu Gunung Bromo yg sangat2 terkenal di Dunia..?? Mungkin G. Bromo satu2nya Gunung Berapi Aktif yg bisa di daki sampai puncaknya tanpa perlu keahlian mendaki Gunung, (he.. he..). Saat mengenal Bromo di tahun 90-an. Selama bertahun2 gerbang masuk ke Bromo hanya tahu lewat Probolinggo-Ngadisari, Pasuruan-Wonokitri-Tosari dan Malang-Nongkojajar.
Saat jadi Mahasiswa di Malang thn 90-an dan bolak-balik ke Bromo pasti selalu lewat Nongkojajar sebagai satu2nya jalan yg diketahui, mungkin oleh 90% masyarakat Malang & sekitarnya. Kemudian setelah lebih dari 2 dekade akhirnya di tahun 2013 kemarin bisa kembali dan melihat Bromo lagi yang tentu saja tetap lewat Nongkojajar, sebagai satu2nya jalan yg kuhafal saat mahasiswa dulu meski saat itu kok jadi parah jalannya dibanding tahun 90-an dan efeknya jalan itu banyak dihindari oleh Agen2 Travel Wisata yg lebih memilih lewat Tosari meski agak jauh dikit.
Berkaca dari pengalaman tahun 2013 saat melewati jalan Nongkojajar-Bromo yg jelek kemudian membaca berita saat itu di media2 kalau ada jalan lain lewat Jemplang (Gubukklakah) yang akan di tutup sekian minggu/bulan karena akan ada perbaikan Pembetonan dan Pengaspalan sepanjang lereng Jemplang - Lautan Pasir Bromo, akhirnya menjadikan Penulis penasaran, gimana rasanya jika ke Bromo lewat Jemplang.
Hal lain yg juga membuat penasaran, gara2 beberapa Teknologi Tinggi di dunia Internet bidang per-PETA-an yg hampir bersamaan munculnya baru2 ini yg gak pernah Penulis rasakan saat jadi Remaja / Mahasiswa, dimana saat itu lagi suka2nya Traveling menjelajahi Alam Pegunungan dan Pantai di kota Situbondo dan sekitarnya (saat SMP/SMA) terus berlanjut saat masih jadi Mahasiswa / warga kota Malang yg ternyata lebih banyak lagi tempat Wisata Alamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H