Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Pusing Lihat Baliho Capres? Kuliah Lagi Aja

Diperbarui: 15 Agustus 2021   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengurus PWI Kaltim. dokpri

Baliho mulai bermunculan. Rupanya sudah banyak yang kebelet ingin jadi presiden. Sepertinya, baliho dianggap sarana komunikasi efektif untuk berkomunikasi dengan rakyat. Benarkah demikian?

Ulasan soal ini sudah banyak. Pakar komunikasi sudah memberikan penilaiannya masing-masing. Karena bukan ahli komunikasi, ketimbang pusing pala Barbie, mending saya kuliah lagi di bidang komunikasi.

Ternyata benar, baru saja mengikuti matrikulasi, persoalan baliho ini sempat muncul. Persoalan komunikasi sangatlah luas. Dunia komunikasi benar-benar berkembang. Hal ini juga yang mendorong saya dan beberapa wartawan ingin meningkatkan kapasitas. Apalagi tantangan perkembangan era digital ke depan tidak mudah.

Saya dan beberapa pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim memilih melanjutkan studi di kelas Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.

Awalnya dari hasil diskusi ringan, ada beberapa rekan yang ingin melanjutkan pendidikan. Akhirnya bisa memutuskan melanjutkan kuliah di Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UINSI.

Tidak hanya saya yang saat ini sebagai ketua PWI Kaltim.  Nama lain ada Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan, Abdurrahman Amin yang juga ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim. Ada Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan, Achmad Shahab; Wakil Ketua Bidang Program & Kerja Sama, Eko Susanto dan Seksi Wartawan Pertanian & Kehutanan, Hery Koeswoyo.

Saya tentu berharap, peningkatan kapasitas ini secara bertahap juga bisa diikuti pengurus dan wartawan lainnya. Ketimbang pusing melihat baliho calon presiden, lebih baik waktu pusingnya dipakai untuk belajar. Sekaligus untuk mengkaji, seberapa besar dampak baliho itu.

Satu bulan ke depan, masih harus menjalani matrikulasi. Tugas mulai berdatangan. Apalagi rata-rata, para wartawan senior yang ikut kuliah ini berasal dari perguruan tinggi umum. Sehingga harus mengikuti matrikulasi beberapa mata kuliah, di antaranya Pengantar Studi Islam dan Pengantar Komunikasi Islam. Jadi penasaran, bagaimana persoalan baliho itu dilihat dari komunikasi Islam?

Kuliah sembari bekerja, tentu bukan persoalan rangkap tugas. Tapi mengisi kekosongan ilmu yang memang harus selalu merasa kosong. Sehingga harus selalu diisi dan diisi. Supaya kesan kuliahnya tetap nyaman, meski virtual, saya dan teman-teman memilih belajar di satu tempat, di Gedung PWI Kaltim sehingga memudahkan proses perkuliahan.

Dengan begitu, bisa langsung diskusi dan membahas materi dengan lebih mudah, ketimbang harus virtual. Termasuk membahas soal baliho presiden tadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline