Pandemi Covid-19 membuat banyak perusahaan besar terlilit utang bahkan gulung tikar. Tak terkecuali maskapai penerbangan milik pemerintah yang juga terlilit utang tidak sedikit. Akibatnya, perusahaan penerbangan pun harus banting stir jual gorengan.
Operator penerbangan yang jual gorengan itu bukanlah Garuda Indonesia yang juga sedang terlilit utang. Kabar perusahaan penerbangan yang beralih jualan gorengan itu datang dari Thailand yakni Thai Airways.
Perusahaan yang berpusat di Kota Bangkok itu sengaja membuka restoran dan menjual gorengan di pinggir jalan untuk bertahan hidup, sejak akhir 2020 lalu. Perubahan bisnis itu pun disetujui pemerintah. Dampaknya, terjadi antrean panjang warga yang ingin membeli gorengan yang mirip cakwe dan roti goreng di Indonesia. Sejak pukul 4 pagi, gorengan itu laris manis.
Manajemen perusahaan penerbangan itu memanfaatkan kesempatan yang diberikan pengadilan terkait restrukturisasi utang. Sementara operasional penerbangan praktis tutup total selama pandemi.
Gorengan yang dijual Thai Airways itu bernama Pa Tong Go. Dalam waktu dua jam, kue itu ludes dibeli warga setempat. Gorengan ini dijual setara dengan Rp 24 ribu per bungkus. Tak main-main, omzet jualan gorengan ini tembus Rp 4,7 miliar per bulan. Gorengan ini sangat dinikmati karena dimasak oleh para koki yang selama ini menyediakan menu makanan di pesawat Thai Airways.
Lalu, apakah Garuda Indonesia akan melakukan hal yang sama? Mengingat utang maskapai penerbangan ini sudah mencapai Rp 70 triliun hingga Juni 2021 tadi. Bukankah Garuda Indonesia punya usaha jasa boga hingga perhotelan? Thai Airways sudah memberikan pelajaran berharga, tak perlu gengsi untuk terus berbuat. Bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H