Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Ospek, Kenapa Mahasiswa Unkhair Harus Minum Air Ludah?

Diperbarui: 30 Agustus 2019   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video ospek yang sempat viral. Kompas.com

Berita kurang nyaman dibaca muncul dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara. Beredar video yang kemudian viral, isinya tentang ospek di kampus tersebut yang sangat kurang mendidik.

Konon, para mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) di kampus itu disuruh sang senior untuk meminum air ludah. Tak cuma itu, mahasiswa baru juga diminta untuk berjalan jongkok melewati bawah kedua kaki seniornya di deretan anak tangga.

Melalui akun instagramnya, seperti dimuat Kompas.com, Badan Eksekutif Mahasiswa kampus tersebut langsung meminta maaf. Rektor Unkhair Ternate, Husen Alting melalui rilisnya yang diterima Kompas.com menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut sekaligus mengutuk keras perbuatan yang dilakukan itu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan empat mahasiswa senior yang terlibat secara langsung dalam kejadian tersebut yakni berinisial AE, FSMA, LM dan NSF, yang semuanya adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan.  AE diberikan sanksi skorsing perkuliahan 2 semester. Sedangkan FSMA, LM dan NSF masing-masing diberikan sanksi skorsing selama 1 semester.

Lantas fenomena apa yang sebenarnya terjadi pada senior yang tega melakukan tindakan kurang elok itu? Ditinjau dari sisi teknologi pikiran sudah jelas bahwa sejatinya setiap pikiran bawah sadar manusia tidak mengenal baik atau buruk, benar atau salah, bahkan pahala atau dosa. Yang dikenal oleh pikiran hanyalah untung atau rugi.

Bagi para senior yang notabene sudah lebih dulu berada di kampus, tentu sudah sangat tahu bahwa tindakan memberikan 'azab' kepada para yuniornya adalah kurang elok. Lalu kenapa masih dilakukan?

Ya itu tadi. Pikiran para senior itu tidak mengenal benar atau salah. Yang mereka tahu, hal itu sangat menguntungkan? Untung seperti apa? Ya mereka untung karena ada rasa puas yang dirasakan ketika melihat yuniornya 'tersiksa'.

Inilah sifat dasar yang kadang tidak disadari manusia. Susah melihat orang senang, sebaliknya, senang melihat orang susah. Di balik sifat itu, sejatinya juga hanya mengenal untung atau rugi.

Ketika orang lain senang, tentu dirinya merasa rugi sehingga ada rasa susah dan tidak rela. Sebaliknya saat melihat orang susah, ada kebahagiaan yang dirasakan karena dirinya merasa sangat diuntungkan.

Saya pribadi, dulu ketika menjadi mahasiswa baru, juga menggunakan pola untung rugi ini. Maka ketika di kampus dan menjadi mahasiswa baru, saya merasa tidak ada untungnya mengikuti orientasi pengenalan kampus yang 'menyiksa' itu.

Hari pertama ospek, yang saya lakukan adalah pura-pura kerasukan. Pernah menjadi anggota teater saat di sekolah menengah atas, ditambah pengalaman melihat teman yang kerasukan ketika di sekolah, tentu membuat saya mudah berpura-pura kerasukan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline