Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Tahun Baru, Saatnya Berpikir dengan Cara Baru

Diperbarui: 30 Desember 2018   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar diedit oleh pribadi

Banyak yang mengatakan, Tahun Baru semua harus serba baru. Terutama semangat baru dan juga mewujudkan impian-impian baru. Namun sebelum itu semua, izinkan saya menawarkan hal paling utama, cara berpikir baru.

Kenapa harus cara berpikir baru? Boleh jadi ada yang kurang pas dengan cara berpikir yang dilakukan selama ini. Sehingga momen pergantian kalender ini menjadi saat tepat untuk memulai cara berpikir berbeda dari sebelumnya.

Pembaca yang budiman, apa pun yang kita alami dan dapatkan, semua berawal dari proses berpikir. Allah yang Maha Segalanya, sudah menganugerahkan sebuah alat super canggih di dalam tubuh manusia. Apa itu? Ya, Anda benar, alat itu bernama otak. Organ tubuh ini sangat vital dan canggihnya melebihi komputer paling canggih mana pun di dunia. Bukankah yang menciptakan komputer canggih itu adalah manusia dengan kemampuan otaknya?

Sayangnya, anugerah dari Sang Maha Pencipta itu belum banyak dimaksimalkan. Seperti halnya smartphoneyang sekarang hampir pasti dimiliki semua umat di muka bumi ini, hanya sedikit fitur yang dimanfaatkan. Sementara fitur cerdas lainnya, jarang digunakan. Entah memang tidak diperlukan, atau tidak tahu cara menggunakannya.

Begitu pula dengan otak. Tahukah bahwa otak manusia memiliki 1 triliun sel yang bisa melejitkan kemampuan manusia menjadi sangat luar biasa. Sayangnya, dari 1 triliun sel itu, tak lebih dari 10 persen yang sudah dimanfaatkan. Sisanya, ya dibiarkan saja seperti smartphone tadi.

Meski memiliki kapasitas 1 triliun sel, namun rata-rata manusia hanya berpikir 60 ribu sampai 80 ribu kali saja setiap hari. Ini membuktikan bahwa sel yang triliunan itu belum banyak dimanfaatkan. Hal ini seperti ditulis James Borg dalam bukunya 'Kekuatan Pikiran'.

Anda ingin jadi apa, meraih apa, hingga ingin mendapatkan apa, semua bergantung dari cara berpikir Anda sendiri. Kualitas pikiran Anda akan mempengaruhi bagaimana diri Anda berperilaku dan bertindak. Inilah yang disebut dengan cara berpikir baru tadi.

Selama ini, umumnya manusia dikendalikan pikirannya. Padahal, pikiran itu adalah alat milik diri Anda sendiri. Karena itu, mulai saat ini dan seterusnya, saatnya Anda mengendalikan pikiran Anda sendiri. Anda bisa membimbing pikiran menuju kesuksesan yang diharapkan, pun sebaliknya bisa menjerumuskan pikiran ke jurang kegagalan. Semua bergantung pada kendali Anda sendiri. Karena itu, untuk mengubah hidup Anda, syaratnya mudah sekali. Yang perlu dilakukan hanyalah mengubah pikiran Anda.

Apa yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, semuanya ditentukan bagaimana cara berpikir dan menghadapinya. Terkadang manusia dengan cepat menyalahkan keadaan atau orang lain, bahkan menyalahkan takdir jika ada sesuatu yang buruk sedang menimpa diri sendiri. Akibatnya, yang dirasakan adalah perasaan marah, jengkel, sakit hati, hingga cemas dan khawatir.

Adalah benar, dalam hidup terkadang manusia harus mengalami semua perasaan tidak nyaman tadi. Namun sebenarnya pikiran kitalah yang menentukan bagaimana kita merasa dan bagaimana kita berperilaku selanjutnya.

"Siapa yang ngga jengkel kalau tiba-tiba dicaci-maki orang lain?" begitu kata salah satu sahabat suatu ketika. Kalau memang tidak merasa bersalah dan tidak merasa melakukan kesalahan, kenapa tidak mencoba cuek saja. Sehingga tidak ada energi positif yang terbuang percuma, berganti dengan energi kurang positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline