Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

"Sebagian Besar Suami Menyebalkan, Benarkah?"

Diperbarui: 5 Juni 2018   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

BEKASI - "Sebagian besar suami menyebalkan, benarkah?" tanya Ustaz Abu SS, Certified Trainer Magnet Rezeki dari Akademi Magnet Rezeki pimpinan Ustaz Nasrullah, saat berbicara di depan keluarga besar Sekolah Quantum Inti (SQI) Indonesia di Cibubur, Bekasi, (26/5) belum lama ini.

Tentu saja, sebagian besar peserta masih menjawab, 'benar'. Namun, tepatkah jawaban tersebut? Ustaz Abu kemudian mengingatkan, kalimat yang semestinya ditanamkan ke dalam diri adalah, "semua suami menyenangkan" atau sebaliknya, "semua istri menyenangkan." Kenapa demikian? Sebab setiap ucapan adalah doa. Maka ketika menyebutkan, suami menyebalkan, maka itu pula yang akan selalu didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Merespons segala sesuatu dengan kata atau kalimat positif, adalah poin utama yang diajarkan dalam ilmu Rahasia Magnet Rezeki. Sebab, itulah salah satu cara untuk menjaga energi quantum setiap individu tetap positif, bahkan bisa mencapai positif enam (+6).

"Setiap hari, menusia berpikir 60 ribu kali. Setiap pikiran adalah doa, maka berpikirlah yang baik-baik saja," ujarnya.

Hal ini sepatutnya bisa diaplikasikan pada diri sendiri. Setiap kali ada hal-hal yang tidak nyaman, selalu respons dengan kalimat positif, sehingga perasaan dan pikiran juga selalu positif. "Setiap ucapan adalah doa, maka harus senantiasa menjaga ucapan agar selalu positif," imbuhnya.

Dalam ilmu magnet rezeki, respons pertama sangatlah menentukan. Maka, kondisi kurang baik apa pun yang terjadi, harus senantiasa direspons dengan kalimat lebih positif, termasuk misalnya "wow kerreeen...!"

Kata 'sulit' diganti dengan kata 'tidak mudah', atau 'berat' diganti dengan kata 'tidak ringan'. Begitu juga kata 'miskin' sebaiknya diganti dengan 'belum kaya'. "Ingat, alam bawah sadar tidak pernah mengenal kata 'tidak' atau 'jangan', maka pergunakan kalimat yang tepat dalam setiap meresponse sesuatu," sambungnya. Maka, hal yang perlu selalu dilatih adalah bagaimana selalu berbaik sangka.

Saat sedang di jalan raya dan kemudian jalanan sangat padat, ada baiknya tidak menyebutnya sebagai macet, namun disebut 'penuh', sekaligus sebagai bentuk doa agar rezeki selalu penuh. Kedengarannya memang tidak lumrah, namun hal ini harus dibiasakan untuk mengubah diri menjadi magnet rezeki.

Para guru dan staf SQI Indonesia pun sangat semangat dan mengaplikasikan ilmu tersebut. Saat diberikan fakta yang tidak nyaman, langsung kalimatnya diganti dengan kalimat yang lebih positif. Dalam event bertajuk "Menjadi Keluarga Magnet Rezeki yang Sehidup Sesurga" alias Mesra ini, para peserta juga diberikan bimbingan bagaimana agar semakin sayang dengan keluarga. Kegiatan juga diselingi dengan permainan menarik serta hadiah yang disiapkan oleh manajemen SQI Indonesia. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline