Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Ini Teknik Mengatasi Kram Saat Menstruasi, Berani Mencoba?

Diperbarui: 13 Juni 2019   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

winnetnews.com

Di sela aktivitas yang cukup padat sebagai siswa Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 57 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Jakarta, saya mendapat banyak pesan masuk. Umumnya pesan masuk ini menanggapi postingan saya sebelumnya di media sosial yang berjudul, "Lebih Nyaman Ketika Kedatangan Tamu Bulanan".

Rupanya, rasa sakit atau kram setiap kali kedatangan tamu bulanan, tidak sedikit dialami para kaum hawa.

Tak heran begitu postingan itu muncul, banyak yang bertanya, bagaimana tekniknya? Kok bisa dengan teknik berkomunikasi dengan tubuh sendiri, bisa mengurangi rasa tidak nyaman saat menstruasi?

Sebelumnya, izinkan saya menjelaskan dahulu apa yang kami pelajari di dunia teknologi pikiran.

Setiap kali ada klien yang datang untuk terapi, salah satu yang dilakukan pengecekan adalah, sakit fisik seperti apa yang kerap dialami oleh klien tersebut. Salah satu pilihan yang diberikan adalah, seringkah kram saat menstruasi atau tidak lancar? Kenapa poin ini ditanyakan? Sebab nyatanya menstruasi yang tidak lancar atau menimbulkan kram, umumnya disebabkan oleh tumpukan emosi.

Maka, untuk mengatasinya, terlebih dahulu harus bisa melepas tumpukan emosi yang ada di dalam dirinya.

Umumnya, para hipnoterapis klinis profesional, bisa membantu menemukan akar masalahnya. Sehingga penyebab emosi tersebut bisa dicabut.  

Lalu, bisakah melakukannya sendiri dengan teknik tertentu?

Teknik inilah yang kerap saya ajarkan kepada klien yang mengeluhkan kram saat menstruasi.

Segera saya minta klien ini duduk tenang, atur nafas. Tarik nafas yang panjang dan dalam melalui hidung, dan embuskan perlahan melalui mulut.

Perlahan-lahan, kemudian dibimbing untuk menutup mata. Nah, setelah sudah cukup nyaman, klien ini dibimbing untuk berkomunikasi dengan tubuhnya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline