Pria ini, mengalami masalah fobia sosial. Pria berusia 29 tahun ini, sebut saja namanya Hasan, benar-benar tidak berani berhadapan dengan banyak orang. Padahal dia memiliki usaha jual beli mobil, dan dituntut harus sering berhadapan dengan pembeli.
Hasan datang pekan lalu, dari luar Samarinda, setelah direkomendasikan oleh tantenya. Sebelumnya, tantenya juga punya masalah cemas berlebihan dan berhasil dibantu dengan metode hipnoterapi.
Atas dasar itulah, tantenya mengarahkan agar Hasan mencoba menjalani sesi hipnoterapi, agar kehidupannya kembali normal seperti sebelumnya.
"Pekerjaan jadi ikut terganggu, karena kurang bisa ngomong ke calon pembeli. Rasanya takut, deg-degan," tuturnya. Hal tersebut sudah terjadi dalam dua tahun terakhir.
Rasa percaya dirinya benar-benar ambruk, porak-poranda. Seolah tidak ada lagi yang tersisa. Akibatnya, pria ini belakangan malah lebih sering mengurung diri di rumah, enggan berada di area publik.
"Kalau ketemu orang, kemudian orang itu berbisik-bisik dengan temannya, saya merasa mereka sedang ngomongin saya," ungkapnya di sesi konsultasi awal.
Klien sebelumnya diminta mengisi formulir, dan persoalan utama yang ingin diatasi adalah rasa takutnya ketika berada di area terbuka dan bertemu banyak orang.
Selanjutnya, klien diberikan penjelasan mengenai protokol terapi. Hal ini meliputi penjelasan gamblang mengenai apa itu hipnoterapi, prosedur dan komitmen yang harus diikuti, serta tahapan-tahapan yang akan dilalui. Ini sengaja dibeber agar klien memahami dan setuju atas proses terapi yang akan dilakukan. Sebab, dalam proses terapi tidak boleh ada kejutan dan semua harus atas persetujuan klien.
Setelah klien memahami semua alur terapi, Hasan dibimbing memasuki kondisi relaksasi yang dalam dan menyenangkan. Tidak sulit membimbing klien berada di kedalaman profound somnambulism. Ini adalah sebuah kedalaman yang sangat presisi untuk proses terapi.
Setelah berada di kedalaman inilah, proses hipnoanalisis dilakukan. Klien dibimbing untuk menemukan akar masalah yang menyebabkan dirinya mengalami fobia sosial.
Ternyata, ada beberapa kejadian yang menyebabkan Hasan tidak nyaman dengan orang lain. Di antaranya ketika diejek oleh rekan kerjanya.