Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Syafaat Rasulullah pada Hari Kiamat

Diperbarui: 8 Februari 2022   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara bentuk keimanan yang ditanamkan dalam diri setiap muslim adalah mempercayai akan datangnya hari kiamat. Hari di mana seluruh aktivitas di dunia terhenti. Seluruh makhluk akan bertanya-tanya dan kebinggunggan terhadap suasana yang mereka rasakan. Di sanalah akan terlihat, bagaimana karakter orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir di kala suasana begitu mencekam. Tatkala itu, semua hanya memikirkan dirinya sendiri dan tak menghiraukan saudaranya. Namun, ada sosok manusia yang senantiasa diharapkan kehadirannya untuk membantu segala pelik. Dialah Baginda Rasulullah SAW yang kelak akan datang memberikan syafaat kepada umat-umat yang dikehendakinya. 

Maka dari itu, wajiblah sebagai muslim untuk mengetahui bentuk-bentuk syafaat Rasulullah yang akan diberikan ketika Hari Kiamat tiba. Hal ini bertujuan agar setiap diri kita dalam mempersiapkan diri dan berharap mendapatkan salah satu dari bentuk syafaat itu. Dalam kitab Al Bidayah wa An Nihayah dijelaskan bahwa ada beberapa jenis Nabi Muhammad SAW yang kelak akan dibawanya saat Hari Akhir di antaranya:

Pertama, Syafaat terbesar yang hanya khusus berlaku bagi beliau di antara teman-temannya para nabi dan rasul. 

Disebutkan secara shahih dalam Ash Shahihain dari jalur Husyaim dari Sayyar dari Yazid Al Faqir dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Aku diberi lima anugrah yang tidak diberikan kepada seorang pun Nabi sebelumku: Aku ditolong dengan ditimpakannya ketakutan (pada musuh) dalam jarak perjalanan satu bulan, tanah djadikan masjid untukku dan suci, ghanimah dihalalkan untukku padahal ia tidak dihalalkan untuk seorang pun sebelumku, aku diberi syafaat, seorang nabi hanya diutus kepada kaumnya saja sedang aku diutus kepada seluruh manusia." 

Redaksi "Aku diberi syafaat", maksudnya adalah syafaat terbesar yaitu syafaat pertama ketika beliau memintanya di sisi Allah SWT agar datang untuk mengadili makhluk-makhluk-Nya. Syafaat ini sangat diinginkan oleh makhluk-makhluk terdahulu dan terkemudian dan hanya khusus berlaku untuk Nabi Muhammad SAW, tidak untuk yang lain.

Dari sini bisa dipahami bahwa beliau sosok panutan bagi seluruh manusia. Setiap prilakunya menjadi tuntunan, setiap tutur katanya menjadi pedoman, dan sikapnya menjadi sauri tauladan. Sebagai muslim, semestinya harus belajar dan berusaha berkehidupan sesuai dengan tuntunannya. 

Kedua dan Ketiga: Syafaat Rasulullah untuk kaum yang kebaikan dan keburukannya sama (seimbang). Beliau memberi syafaat kepada mereka agar masuk surga. Juga syafaat beliau untuk kaum lain yang disuruh masuk neraka agar mereka tidak memasukinya. Kelak akan ada sebuah lembah yang dikhususkan bagi orang-orang yang kebaikan dan keburukan sama-sama seimbang. Lemba itu dinamakan al-A'raf, di mana orang-orang yang berada di lembah itu bisa melihat nikmatnya penduduk surga dan sengsaranya penduduk neraka. 

Keempat: Syafaat Rasulullah dalam mengangkat derajat orang-orang yang masuk surga di atas tingkatan yang sesuai dengan amal mereka. 

Kelima: Syafaat untuk orang-orang yang masuk surga tanpa hisab. 

Keenam: Syafaat Nabi Muhammad SAW untuk pamannya Abu Thalib agar siksanya diringankan. Di antara dalil yang menunjukan akan perihal ini adalah sabda Rasulullah dari Abu Sa'id dalam Shahih Muslim yang berbunyi:

"Mudah-mudahan syafaatku akan berguna baginya sehingga dia ditempatkan di tingkatan neraka yang paling atas di mana api hanya mencapai kedua mata kakinya yang menyebabkan otaknya mendidih." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline