Islam adalah agama yang Allah ridhai di muka bumi. Risalah ini dibawa oleh manusia mulia, yaitu Rasulullah SAW. Di mana peradaban jahiliah berubah karena datangnya risalah Islam. Dan sudah semestinya, kita sebagai seorang muslim menjalani kehidupan di bumi ini dengan mengikutinya pedoman yang benar. Yang tentunya, sumber pedoman itu berasal dari al-Qur'an dan as-Sunnah.
Konsep kehidupan yang didasarkan kepada ketakwaan kepada Allah akan menjadikan jalan kehidupan manusia menjadi lurus. Karena Islam menuntun kepada jalan yang benar. Begitu pula sebaliknya, bila kehidupan seseorang meniadakan keberadaan Allah, jalan hidupnya akan berujung kepada kehancuran dan kesesatan.
Maka dari itu, dibutuhkan sebuah cara pandang Islam atau Islamic worldview agar setiap muslim bisa menerapkan ajaran Islam secara komprehensif. Bila seorang muslim tidak menggunakan cara pandang Islam, maka dampaknya adalah kegagalan dalam menerapkan konsep syariat dalam kehidupan. Bahkan, bisa jadi dirinya ragu akan ajaran Islam yang pernah ia pelajari.
Saat kuliah SPI, Wido Supraha menjelaskan bahwa kerusakan ilmu pengetahuan adalah hilangnya adab bagi setiap penuntut ilmu sehingga dampaknya adalah deislamization dan timbulnya keraguan terhadap ilmu agama tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan Islamic worldview untuk memperbaiki metode studi Islam dan memperkuat adab agar tercipta kesempurnaan dalam ilmu pengetahuan.
"Definisi dari Islamic Worldview adalah pembaharuan. Menurut Naquib Al Attas, maksud dari Islamic worldview adalah ru'yatul Islam lil wujud. Yaitu cara pandangan Islam terhadap kehidupan realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata kita. Oleh karena itu, apa yang diajarkan oleh Islam adalah wujud yang total", tambah Wido saat memberikan materi di kelas SPI, Rabu (10/02)
Pandangan Islam secara total dapat menjadikan kepribadian muslim menjadi lebih taat kepada Tuhannya dan bersikap toleran kepada sesama. Selain itu, Islamic Worldview menjadi jalan keluar bagi setiap manusia yang gagal dalam melihat kehidupan ini secara menyeluruh. Karena tujuan yang dihasilkan bukan hanya bersifat duniawi, melainkan juga ukhrawi.
