Lihat ke Halaman Asli

Dilema Pemberian Nutrisi dan Hidrasi Pasien Kritis

Diperbarui: 30 Juni 2018   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thevillagecelebration.com

Dalam dunia kesehatan masalah pemberian nutrisi dan hidrasi pada pasien kritis masih menjadi dilema etik khususnya di Intensive Care Unit (ICU) pada pasien yang mendekati kematian. Mengapa demikian? Sebelumnya perlu diketahui lebih dulu, pasien kritis atau pasien yang mendekati kematian tindakan perawatan sudah berbeda yang awal perawatannya berfokus untuk mengobati pasien berganti dengan meningkatkan kenyamanan pasien dalam menghadapi kematian. 

Cara meningkatkan kenyamanan pasien saat menghadapi kematian adalah dengan menciptakan kematian dengan damai dengan menghindari resiko bahaya atau komplikasi dari setiap tindakan perawatan yang dilakukan. 

Pemberian nutrisi dan hidrasi itu seperti apa?

Nutrisi merupakan makanan/cairan yang diberikan dengan tiga metode, pertama oral nutrition diberikan melalui mulut menuju lambung, kedua enteral nutrition dengan bantuan selang dari hidung menuju lambung atau pembedahan di area perut dan ketiga parenteral nutrition melalui pembuluh darah, yang tentunya semua bentuk makanan berbeda setiap metode. 

Hidrasi merupakan cairan/elektrolit yang diberikan tidak melalui mulut tetapi dengan selang dari hidung ke lambung, pembuluh darah dan kulit.

Lalu apa hubungan antara pemberian nutrisi dan hidrasi dengan kanyamanan dan resiko bahaya?

Penelitian yang sudah dilakukan beberapa tahun ini menjelaskan bahwa pada pasien kritis dan mendekati kematian pemberian makanan dan cairan dapat beresiko dapat menyebabkan pasien mengalami kelebihan cairan, sesak nafas, diare, konstipasi dan mual yang disebabkan menurunnya kerja organ-organ tubuh. 

Selain itu pemasangan alat bantu seperti selang ditubuh mengurangi tingkat kenyamanan pasien dan fakta-fakta yang perlu diketahui bahwa pasien yang mendekati kematian tidak mengalami lapar dan kehausan dan secara fisiologis tidak menunjukan tanda-tanda akan lapar dan haus serta dengan tindakan menghentikan pemberian nutrisi tidak mempercepat proses kematian. 

Dengan keadaan tersebut apakah pemberian nutrisi dihentikan? 

Jawabannya belum tentu, karena apa? Dalam membuat keputusan penghentian nutrisi berhubungan dengan sikap, keyakinan, agama dan budaya dari pasien dan keluarga. 

Misalnya pasien dan keluarga percaya bahwa dengan penghentian asupan nutrisi dapat mempercepat kematian karena pasien tidak diberikan nutrisi yang cukup untuk bertahan hidup, dari sisi agama dan budaya pasien dan keluarga percaya bahwa wajib memberikan nutrisi bagi pasien mendekati kematian. Maka dalam pemberian nutrisi masih menjadi dilema etik dalam tindakan kesehatan khususnya pasien yang mendekati kematian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline