Di tengah pandemi covid-19 yang tengah melanda negara Indonesia, membuat masyarakat harus berusaha menemukan alternatif lain untuk mempertahankan ekonominya.
Salah satu alternatif tersebut yaitu dengan budidaya jamur tiram putih. Saat ini jamur tiram putih sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain digunakan sebagai bahan masakan, jamur tiram ini sekarang dapat di olah menjadi makanan ringan, sehingga olahan jamur ini menjadi primadona tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Untuk budidaya jamur ini tidak memerlukan biaya yang besar, karena kita hanya memerlukan bibit jamur yang ada dalam media serbuk kayu. Bibit tersebut dapat kita beli dengan harga @Rp. 2.500,- perbibitnya.
Sedangkan lahan yang dibutuhkan untuk budidaya jamur tidak terlalu luas, kita dapat memanfaatkan gudang atau lahan kosong,akan tetapi tempat tersebut harus terhindar dari sinar matahari langsung karena jamur pada umumnya ada pada tempat yang lembab.
Untuk perawatan jamur tiram ini relative mudah karena tidak memerlukan pupuk pada bibit jamur, yang dilakukan hanya menyirami bibit jamur tersebut setiap sore harinya untuk menjaga kelembabannya.
Sebagai contoh dalam budidaya jamur ini kita coba dengan membeli bibit jamur sebanyak 300 bibit,dan lahan yang untuk dibutuhkan Cuma panjang 2m,lebar 0,5m,tinggi 1,5m.
Sehingga untuk total pembelian bibit kita mengeluarkan biaya sebesar Rp. 750.000,-. Bibit tersebut dapat bertahan selama 3 bulan. Hasil yang didapat pada waktu panen lumayan menggiurkan yaitu sekitar 3kg perharinya.
Sedangkan harga jual untuk jamur ini seharga Rp. 14.000,- perkilonya. Sehingga kalau kita kalkulasikan dalam 3 bulan kita dapat meraup hasil Rp.3.780.000,- sehingga keuntungan yang didapat sebesar Rp.3.030.000,-.
Untuk itulah budidaya jamur ini dapat menjadi alternatif yang menggiurkan dalam mempertahankan ekonomi keluarga di masa pandemic ini. Selain itu budidaya jamur ini dapat dijadikan sebagai bisnis sampingan dirumah.
Tulisan ini dibuat sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi Manajemen di STIAMAK BARUNAWATI Surabaya. Jika ada yang berkenan memberikan masukan ,kritik, saya akansenang hati. Mari kita belajar tanpa henti (19.10.2020/ Stiamak_Endra Eko cahyono)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H