Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantoro Seorang Inspirator Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 5 November 2022   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat merupakan seorang anak bangsawan Jawa yang lahir tahun 2 Mei 1889, dan sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, Ki Hajar dewantoro merupakan seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa. 

Banyak sekali buah dari pemikiran - pemikiran beliau yang menjadi inspirasi bagi pendidikan diindonesia, filosofi - filosofi beliau tentang kondisi murid sangat mencerminkan pendidikan diindonesia, buah dari pemikiran dan konsep pendidikan beliau juga sangat memberikan perubahan dan pelajaran yang berharga bagi pembelajaran saya sebagai seorang guru atau pendidik, Sebelum saya mempelajari tentang konsep filosofi Ki hajar dewantoro, saya berpikir bahwa murid atau anak adalah tabularasa artinya kertas kosong yang harus ditransfer dengan ilmu pengetahuan, jadi guru yang bisa menulis kertas kosong tersebut dan guru dapat mengatur siswa sesuai dengan keinginan. 

Tugas saya seorang guru adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan. pendidikan kepada murid hanya mengacu pada kurikulum yang berlaku. Pembelajaran aktif adalah yang berperan pada guru bukan pada siswa, guru sangat dominan dalam proses pembelajaran, saya hanya sebatas transfer materi pelajaran saja, saya juga hanya menganggap ketuntasan dalam materi lebih penting dari pada memahami karakteristik murid lalu biasanya saya hanya melihat nilai murid dari aspek kognitif saja misalnya dalam mengerjakan soal tugas atau nilai harian saja, kemudian jika murid sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka pembelajaran dianggap sudah tuntas dan berhasil, sehingga saya tidak mempedulikan apakah murid benar - benar paham atau tidak pada materi yang saya ajarkan karena fokus utama saya hanya pada ketercapaian materi, mengingat materi yang disampaikan cukup padat tiap semesternya, saya juga hanya meminta murid untuk menghafal materi yang diajarkan tanpa memikirkan materi tersebut dapat dipahami atau tidak, sehingga saya sering merasa mengeluh karena banyak murid yang tidak tuntas setelah melakukan evaluasi.

Namun setelah saya mempelajari tentang konsep filosofi Ki hajar dewantoro apa yang saya pahami sebelumnya salah, saya akan mengubah pola pikir saya selama ini yaitu menganggap anak sebagai kertas kosong, namun anak lahir sudah mempunyai kodratnya masing - masing, sudah mempunyai bakat dan minatnya masing  - masing, meskipun masih samar - samar, sebagai guru saya harus dapat menuntun, dan menggali potensi siswa dengan cara memberikan pembelajaran atau metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka masing - masing, seharusnya saya melakukan pembelajaran secara menyeluruh yaitu : afektif, kognitif, psikomotorik, spiritual, sosial, budaya, kemudian ternyata murid tidak sebagai objek pembelajar melainkan sebagai subjek pembelajaran artinya murid mempunyai kebebasan berekspresi mengemukakan pendapat dan berkreasi sesuai dengan metode atau model pembelajaran dan media yang tepat, kemudian guru seharunya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran artinya pembelajaran menerapkan studen center yaitu berpusat pada murid, guru harus ikhlas dan telaten seperti diibaratkan seorang petani yang telaten dan sabar dalam merawat dan memupuk tanaman agar tumbuh dengan hasil berkualitas. Kemudian saya harus memperhatikan karakteristik murid karena setiap anak dilahirkan mempunyai karakter unik ada kelabihan dan kelemahan masing - masing, dan saya juga harus menghargai setiap karakter murid dan memberikan kesempatan untuk tumbuh sesuai dengan kodratnya.

Yang segera dapat diterapkan pembelajaran dikelas antara lain :

1. Merancang pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan dengan melibatkan murid sesuai metode pembelajaran studen center atau berpusat pada murid

2. Menerapkan pembelajaran sesuai abad 21 yaitu : berfikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif dengan berpegang teguh dengan konsep memerdekakan anak 

3. Pembelajaran tidak lagi menuntut tetapi menuntun karena tugas guru adalah memberi tuntunan atau arahan yang baik kepada murid berusaha menjadi tauladan bagi murid baik perkataan ataupun perbuatan

4. saya harus mengenali karakter dan latar belakang murid dengan menjalin komunikasi yang baik

Sungguh sangat luar biasa pemikiran - pemikiran dari Ki Hajar Dewantoro sangat menginspirasi pada generasi yang jauh dari zamannya dahulu,  banyak sekali filosofi - filosofi beliau yang menanamkan karakter baik dan mulya bagi anak bangsa, semoga artikel ini bermanfaat terima kasih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline