Media sosial saat ini tengah menjadi ajang eksistensi bagi para vlogger. Food Vlogger yang melakukan review makanan adalah salah satu yang marak hadir di media sosial.
Mereka menampilkan video adegan makan sejumlah produk makanan atau merekomendasikan makanan dari sejumlah restoran. Makanan yang mereka review pun bermacam macam, mulai dari makanan berat hingga kudapan yang sedang hits.
Salah satu jenis video makan yang sering disaksikan di media sosial dan menjadi favorit viewers atau penonton adalah gaya makan "mukbang". Istilah dari Korea Selatan ini merupakan gaya makan "besar" atau dengan porsi besar dalam waktu singkat.
Meskipun berasal dari Korea, video mukbang sudah menjadi trend di kalangan food vlogger dunia, termasuk Indonesia.
Gaya makan mukbang ini ditampilkan untuk menarik perhatian viewers. Jika porsi makan manusia normal biasanya hanya satu atau dua piring, dalam mukbang, para food vlogger mukbang bisa makan dengan porsi satu wajan, satu nampan, atau satu mangkok yang sangat besar.
Demi berusaha membangkitkan selera makan para penontonnya, tidak jarang mereka menampilkan makanan dengan tingkat kepedasan yang sangat ekstrim dengan warna merah menyala karena penggunaan cabai yang ekstra banyak.
Walaupun video mukbang sangat menarik dan sukses membuat para penontonnya ngiler, akan tetapi menurut buku berjudul "Kesalahan-Kesalahan Pola Makan Pemicu Seabrek Penyakit Mematikan", kebiasaan mukbang dalam jangka waktu lama dapat mengundang beberapa risiko bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan beberapa faktor berikut.
Makan yang penting enak
Terdapat beberapa risiko kesehatan yang harus dihadapi para food vlogger jika menyantap makanan dengan prinsip yang penting enak. Sebab kebutuhan makan bukan sekedar untuk memanjakan lidah melainkan untuk memperbaiki kualitas hidup yang meliputi sisi kecerdasan dan emosional.
Makanan dengan kandungan gizi yang baik juga penting agar tubuh tidak terserang penyakit dan sebagai sumber kekuatan. Para food vlogger mungkin sulit menghindari hal ini karena acapkali makanan yang enak dan sedang trend tidak memiliki cukup nutrisi.
Makan kekenyangan
Makan dengan porsi yang sangat besar tentu akan membuat tubuh menjadi terlampau kenyang. Padahal sebenarnya tubuh kita mempunyai ukuran atau batasan untuk menampung makanan. Hal ini terkait dengan kapasitas lambung dalam menerima jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Makan dengan jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan lambung, usus, dan sistem pencernaan setiap saat berada dalam kondisi tegang. Berbagai organ tubuh menjadi sulit dirawat karena kelebihan beban atau muatan.