Malam, ketika terangnya lampu jalan aku masih terjebak diantara kata nyaman. Ramainya kendaraan yang lalu-lalang tapi aku masih merasa sunyi dengan hati yang tak pasti.
Pamenang diantara pemberi harapan, sejuta anggan yang kau berikan tumbuh seperti bunga di taman.
Dipenghujung malam ini aku merintih untuk pergi tapi hati masih ingin kembali, segala kisah yang pernah ada dan segala kasih aku harap ini hanya mimpi.
Untuk genggam tangan dan sebuah pelukan ku ungkapkan dalam tulisan, entah kenyataan atau bukan sebab berteman adalah alasan untuk meninggalkan.
Ratatotok, 29 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H