Lihat ke Halaman Asli

Endeen

Hanya manusia

Kita Berteman

Diperbarui: 29 Agustus 2020   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Malam, ketika terangnya lampu jalan aku masih terjebak diantara kata nyaman. Ramainya kendaraan yang lalu-lalang tapi aku masih merasa sunyi dengan hati yang tak pasti.

Pamenang diantara pemberi harapan, sejuta anggan yang kau berikan tumbuh seperti bunga di taman. 

Dipenghujung malam ini aku merintih untuk pergi tapi hati masih ingin kembali, segala kisah yang pernah ada dan segala kasih aku harap ini hanya mimpi.

Untuk genggam tangan dan sebuah pelukan ku ungkapkan dalam tulisan, entah kenyataan atau bukan sebab berteman adalah alasan untuk meninggalkan.

Ratatotok, 29 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline