Lihat ke Halaman Asli

Enday Chanel

Hendar Sodikin, Lahir di Bandung 10 Juli 1981 saat ini bekerja di bagian Tata Usaha SMP Al Ma'soem

Pola Pikir Anak Memang Unik

Diperbarui: 16 September 2022   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ketika pulang sekolah Alwi anaku yang baru duduk di kelas 1 SD pulang dengan secarik kertas ulangan di tangannya, sambil tertawa kecil dia berkata " Mamih nilai ulangannya gak seratus ada yang salah dua" dengan senyum aku menjawab " Oh ga papa, ulangan apa de ?" , "IPA mamih ! nilainya 80" jawabnya dengan logat yang khas agak cuek.

Kemudian aku lihat kertas ulangannya, ada dua soal yang dikasih tanda oleh guru nya, kemudian kubacakan soalnya. " Istirahat yang baik adalah ... a. berjalan-jalan    b. tidur      c. berlari-lari" jawaban yang dipilih a. berjalan-jalan " De jawabannya kalo istirahat seharusnya tidur " dengan spontan Alwi menjawab " oh kalo bel masuk baru bangun gitu" aku tercengang dengan jawaban nya ternyata dia mengira kalo istirahat yang dimaksud adalah saat istirahat di sekolah.

Dari sini kita dapat menemukan kesimpulan kalo pola pikir anak setingkat ini belum sampai pada apa yang dipertanyakan dalam materi, dan kalo kita cerna tidak lantas dapat disalahkan jawaban anak tersebut karena sesungguhnya anak mencerna pertanyaan dari sudut yang berbeda.

Seorang anak pada usia ini memiliki pemahaman sesuai apa yang dia kerjakan dengan kebiasaan yang sedang dilakukan, mereka memiliki pemahaman yang berbeda yang tidak bisa di salahkan karena pola pikir anak ini sangat unik untuk didalami dan dipahami.

Kita sebagai orang tua perlu masuk dalam pola pikir mereka untuk dapat memahami apa yang mereka pikirkan bukan memaksa mereka untuk memahami pikiran kita. Bagi anak usia 6 sampai 7 tahun pertanyaan yang seperti diajukan di atas memberikan multi tafsir karena pada usia ini anak memiliki kecenderungan produktif, mereka berada pada masa aktif yang sulit dikendalikan, bagi mereka istirahat bukanlah diam tapi saatnya mengekplor kreatifitas nya.

Begitulah pola pikir anak yang seharusnya kita coba untuk selami untuk diarahkan pada pola pikir yang kita inginkan sebagai orang dewasa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline