Lihat ke Halaman Asli

Endar Sukadi

Seorang Ibu, Guru, penikmat buku dan suka menulis

Firasat

Diperbarui: 19 Agustus 2024   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Firasat

Pagi itu cerah, namun suasana hatiku sedang tidak bergairah. Hatiku resah entah kenapa. 

Ketika di kelas, Riky, muridku kelas 9E, tak memperhatikan materi text narrative yang kuberikan.  Dia asyik bicara dengan teman sebangkunya. Aku mengeraskan suara untuk menarik perhatiannya, namun tetap saja tak berhasil.

Entah kenapa, aku menjadi tak sabar dan mulai menegurnya. Namun, dia tak mengggubris.

Ku lempar spidol, tepat mengenai pelipisnya. Dia terkejut, tapi tak gentar, matanya menatap nyalang kepadaku..

"Kenapa melemparkan spidol, Bu?" Tanya Riky.

"Sedang asyik bercakap apa Nak, sampai Guru tak kau hiraukan sama sekali?" jawabku

"Tanpa lempar spidol kan bisa bu, kenapa harus pakai lempar spidol?"

"Jika ada yang sedang berbicara, sebaiknya kamu mendengarkan, Nak. Apalagi yang ibu sampaikan adalah materi terakhir sebelum kalian menjalankan ujian." Ucapku.

Riki menggerutu,  tak terima atas perlakuanku kepadanya.

aku mendekatinya dan berucap, "Maafkan Ibu ya Nak, next, jangan ulangi lagi ya, kalau ada orang lain ataupun Guru yang sedang berbicara, tolong di dengarkan.", Dia menerima uluran tanganku, namun tak berucap apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline