Musibah yang tegah terjadi di negeri ini seakan tidak pernah berhenti. Belum hilang musibah yang satu telah datang lagi musibah yang lain. Musibah yang beruntun bukan saja terjadi dalam penglihatan kita yang sedang ramai di beritakan akan tetapi musibah juga menghampiri diri para pemegang kepercayaan rakyat. Setelah ramai orang membicarakan Nazarudin, Nunun Nurbaeti, Miranda gultom. Kini kita disuguhi pemandangan yang sangat tragis. Tentang kecelakaan maut yang sedang trend dan selalu memakan korban. Di mulai dari peristiwa tugu tani yang menewaskan 9 nyawa manusia dan melukai beberapa pejalan kaki. Belum berhenti dan selesai di urus sudah terjadi lagi kecelakaan yang menimpa saudara kita yaitu di bogor sebuah bus angkutan antar kota dan propinsi menabrak kendaraan lain sebelum masuk jurang. Banyak korban yang berjatuhan yang tewas maupun yang luka-luka.
Setelah kejadian itu baru semua tersadarkan dan perlunya ada pengawasan ataupun tindakan, yang terasa terlambat atau terlihat panik. Bukan menjadi rahasia umum lagi kalau kebijakan atau peraturan yang ada di negeri ini selalu penuh dengan masalah dan masalah sehingga kebijakan itu dapat di "dikoordinasikan". Sehingga apa yang terjadi sekarang ini adalah buah dari "dikoordinasikannya kebijakan tersebut.
Siapapun orangnya atau manusianya tidak mau mengalami suatu musibah apalagi sampai mengorbankan nyawa. Namun semua itu adalah kehendak Sang Pencipta. Tidak ada satupun perbuatan mahluk-Nya yang lepas dari pengamatan-Nya. Termasuk musibah yang tengah terjadi di negerti ini. Selama manusia tidak keluar dari jalur yang telah di gariskan Sang Pencipta maka kehidupan manusia akan terasa aman dan nyaman. Semua musibah itu pasti ada sebabnya karena perbuatan manusia itu sendiri yang selalu menganggap sesuatu hal itu biasa padahal yang biasa itu atau yang sederhana itu kalau manusia mengikutinya secara baik maka musibah yang menimba bangsa ini tidak akan berkelanjutan. Tidak searakah dan mementingkan diri sendiri dan kepentingannya maka negara ini akan terbebas dari segala mara bahaya yang akan menimpa.
Semoga kita semua mau mengambil pelajaran dari peristiwa demlah i peristiwa yang terjadi di hadapan kita dan mau mentaati apa yang telah menjadi Larangan-Nya dan mematuhi apa yang menjadi perintah Allah swt.
wallahu a`lam bi ash-shawwab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H