Lihat ke Halaman Asli

Sandaran Hati

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketka jiwa tidak lagi seimbang dengan hati yang galau, diperlukan sandaran hati yang kuat untuk menompangnya. Ketika jalan hidup tidak lagi dapat dipandang indah jiwa yang rapuh ini memerlukan sandaran jiwa dan hati yang tulus. Saat pendapatan tidak lagi menguntungkan diri, jiwa ini ini perlu menjalankannya..... semua hidup yang kita rasakan biasanya membuat jiwa dan hati ini sealu gelisah dan terkadang tidak jarang  hanya  emosi yang sangat dominan selalu  di timbulkannya. Saat semua itu berkecamuk di dalam dada, jiwa dan hati tetapkanlah diri untuk menghadap dan mendekatkan diri kepada  Sang Pencipta dengan selalu sujud dan tafakur untuk mensyukuri nikmat yang telah di berikan dengan begitu sandaran hati dan jiwa yang ada di dalam dada tidak lain dan tidak bukan adalah taqwa dan sholat. Karena dengan taqwa serta sholat hati menjadi ikhlas dan tenang dalam menjalani hidup dan dengan taqwa serta sholat juga kita sebagai manusia akan memdapatkan sandaran yang hakiki baik dalam pandangan manusia terlebih dalam pandangan Allah SWT. Itulah secuil jawaban dari keresahan jiwa dari kebanyakan manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline