Perjalanan hidup ini belum selesai dan masih teramat panjang, masih teringat di benak kita apa yang telah terjadi pada tahun 2009 lalu. Masih adakah yang terulang pada tahun ini?. Tahun 2010 baru saja berjalan sebulan, akan tetapi peristiwa demi peristiwa telah menghampiri hidup ini. Bukan saja yang terjadi pada diri kita, tetangga, teman, atau orang yang tidak kita kenal ikut mengalaminya bahkan sampai lingkup yang lebih besar lagi merasakan hal yang sama . Kejadian dan kejadian selalu menuntun manusia untuk selalu mawas diri atau intropeksi terhadap apa yang akan di lakukannya.
Tiga puluh empat hari sudah berlalu dari hadapan kita semua, namun adakah yang sempat mengevaluasi diri tentang perbuatannya? mungkin sebagian ada yang melakukannya, akan tetapi tidak sedikit ada yang melewatkannya. Bila kita mau jujujr dengan diri kita sendiri tentang apa yang kita lakukan selama tiga puluh empat hari ini, mungkin banyak yang telah kita buat dan pasti perbuatan itu ada yang menyakiti orang lain atau mungkin menyenangkan orang lain. Jawaban dari perbuatan kita ada dalam diri kita masing-masing.
Dari semua perbuatan yang kita lakukan setiap harinya, adakah waktu untuk menyempatkan diri untuk intropeksi "harian" yang kita lakukan? Intropeksi harian sangat penting dan bahkan sangat penting untuk membawa kita pada perbuatan yang lebih baik lagi agar tidak merugikan atau menyakiti orang lain. Semua berharap apa yang telah kita lakukan selama tiga puluh empat hari adalah perbuatan yang terbaik. Dengan begitu kita akan selalu mengingat perbuatan kita kepada orang lain tanpa membawa kita untuk memikirkannya. Lain halnya apabila kita selalu mengingat perbuatan yang buruk, maka hari-hari kita penuh dengan rasa resah, gelisah dan berlaku serba salah, yang pada akhirnya membuat diri dan pikiran kita stres karenanya.
Mengevaluasi diri setiap hari adalah yang terbaik, agar jalan kita menuju kebaikan akan selalu terjaga, apabila jalan kebaikan sudah terjaga maka yang kita rasakan adalah kebahagiaan dan ketentraman. Muhasabah kepada Allah SWT setiap waktu sehabis sholat merupakan cermin dari ahti yang bebas. Karena dengan muhasabah kepad Allah SWT hati menjadi tenang. Dengan ketenangan dalam berpikir dan beraktivitas membuat hidup lebih bermanfaat, bukan saja bagi diri sendiri akan tetapi bagi orang lain . Baik untuk yang kita kenal maupun untuk yang tidak kita kenal. Mereka akan selalu rindu atau kangen dengan perbuatan baik dalam memberikan pertolongan kepada mereka.
Mari jadikan hari- hari kehidupan kita yang sementara ini, dengan melakukan evaluasi diri setiap waktu, agar perjalanan hidup yang panjang memberikan kita pada tempat kebahagiaan. Dan menjadikan kita hamba-Nya yang selalu ingat dan rendah diri terhadap apa yang kita lakukan. Agar perbuatan atau ucapan kita tidak menjadi masalah buat diri kita dan orang lain. Banyaklah bermuhasabah kapan dan dimanapun kita berada, tersenyum dan berilah salam kepada orang yang kita jumpai dengan tidak memandang status orang lain. Di dunia ini kita semua adalah sama dalam pandangan Allah SWT, yang membedakan di mata-Nya adalah Taqwa dan kesungguhanya dalam beribadah kepada-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H