Lihat ke Halaman Asli

Spirit Milyaran Mimpi Kompasianer

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 17 Maret 2012 menjadi sebuah gerbang baru bagi banyak mimpi. Bertempat di Hall Singosari Gedung Bank Indonesia Surabaya para kompasianer mulai membanjiri aula sejak pukul 09.00WIB. Ada banyak alasan juga cara untuk sampai ke tempat ini. Tepat pukul 10.30 WIB panitia mempersilahkan para peserta untuk mengisi daftar hadir dan menempati kursi yang telah disediakan.

Ruangan yang megah, cahaya yang gemerlap seakan menepis cuaca mendung yang bergelayut di seluruh wilayah Surabaya. Bapak Johan Wahyudi, hadir dengan semangat membara, membangunkan para kompasianer yang terlihat masih adem ayem. “Royalti yang saya terima sudah menyentuh nol delapan, padahal hanya 6,5% saja yang diterima” kalimat ini seolah menyuntikkan spirit baru. Bukan hanya decak kagum atas pencapaian fantastis tersebut, namun para kompasianer mulai berfikir betapa menulis itu bukan hal sia-sia selama kita mau bersungguh-sungguh, man jadda wa jadda. Sama halnya dengan iB perbankan syariah. Indonesia dengan jumlah muslim yang besar masih sedikit sekali yang tersentuh oleh perbankan syariah ini. Hanya 25% saja dari jumlah penduduk Indonesia. Namun spirit untuk terus berusaha dan tak kenal kata menyerah, iB yakin akan mencapai hasil yang jauh lebih baik begitu yang diungkapkan oleh Ibu Yuli selaku divisi iB Perbankan Syariah Bank Indonesia yang baru pertamakali bertugas di Surabaya.

Ahmad Fuadi menjadi tamu yang sangat ditunggu-tunggu. Tak lain karena novel Negeri 5 Menaranya telah mampu menyedot perhatian bagitu banyak orang dari semua lapisan masyarakat juga usia. Spirit para kompasianer semakin terbakar kala melihat beberapa potongan video perjalanannya ke negara-negara di dunia juga tentang mimpi-mimpi yang akhirnya terwujud nyata. Man jadda wa jadda, sekali lagi menyihir nadi seisi ruangan. Tak ada yang tak mungkin, para kompasianer juga mempunyai kesempatan yang sama. “Menjadi orang besar itu adalah ketika kita memberi apa yang kita punya dengan ikhlas”. Sentilan halus yang dikatakan oleh Ahmad Fuadi memberi sebuah pencerahan bahwa melakukan segala sesuatu itu dengan hati. Menulislah dengan hati, maka ia akan sampai pada hati dan segala keberkahan itu adalah bonus sebuah kerja keras juga kesungguhan.

Menjelang pukul 12.00 sesion tanya jawab adalah saat paling meriah. Para kompasianer yang hadir dari berbagai penjuru termasuk Makassar, Sumatera Barat juga Yogyakarta sangat antusias. Spirit yang nyata siang itu telah meyakinkan para kompasianer untuk menyalakan lagi mimpi-mimpi mereka, meraih pena merangkai aksara dan mulai menulis sekarang juga.

Sesion ketiga diisi oleh Bapak Iskandar Zulkarnaen, salah seorang kru kompasiana. “Postingan yang kita buat itu nggak selamanya disukai atau dibaca banyak ornag. Bisa jadi hari ini dikunjungi 100.000 orang tapi tulisan berikutnya hanya dibaca 1000 orang saja. Itu bukan berarti sebuah kemunduran”, kalimat ini menegaskan bahwa menulis itu tak berbatas. Tak terpenjara oleh pendapat orang, tak terdepak oleh kritikan. Semakin dikrtitik, maka spirit semakin menyala. Berusaha dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Man jadda wa jadda ….

Tepat pukul 17.00 acara Blogshop dan Roadshow Negeri 5 Menara bersama Kompasiana dan iB perbankan syariah berakhir. Ada banyak manfaat yang berhasil diserap oleh para kompasianer. Ada beberapa kompasianer yang mengatakan bahwa mereka baru memiliki akun kompasiana sehari sebelum acara, seperti yang dikatakan oleh Nurul Kartikaningsih asal Surabaya. Namun sungguh sebuah apresiasi yang sangat bagus untuk dunia literasi kita. Kompasiana telah membuka gerbang mimpi bagi banyak jiwa. Hall Singosari mnejadi saksi betapa milyaran mimpi baru saja bermunculan dari ruangan ini, penuh spirit juga kesungguhan. iB perbankan syariah telah menjadi jembatan yang menguhubungkan jiwa-jiwa itu dengan penyala semangatnya. Mengusahakan yang lebih dari rata-rata usaha. Menulis yang lebih dari rata-rata tulisan. Man Jadda Wa Jadda. ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline