Lihat ke Halaman Asli

Paskah: Ia Hidup

Diperbarui: 5 Mei 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemarin adalah Jumat Agung. Disebut sebagai Good Friday oleh sebagian besar umat di dunia karena, it is good for only one reason. Hari itu 2000 tahun yang lalu, mari kembali melihat ke belakang saat peristiwa di kayu salib, merenungkan kembali semua yang Yesus hadapi di Golgota.

Diujung kengerian akibat desakan massa yang tak terkendali, dengan luka di sekujur tubuh dan menyaksikan orang-orang yang mengasihinya menangis putus asa. Ia mengucapkan tujuh kalimat di atas kayu salib, sebelum Ia memilih untuk berserah. Ia mendemonstrasikan sisi manusiaNya dan berserah pada momen final dalam hidupNya sebagai manusia, sekaligus menunjukkan bagaimana seharusnya seorang manusia menerima takdirnya. 

Pertama

Lukas 23:34 (TB)  Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.  

Kedua

Lukas 23:43 (TB)  Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Ketiga

Yohanes 19:26-27 (TB)  Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Keempat

Matius 27:46 (TB)  Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Kelima

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline