Pada suatu pagi yang hangat (Juli 1966) ujung cangkul seorang paman petani membentur batu keras di tengah ladang milik Pakdhe Karyowinangun Ketika diamati batu itu berbeda dengan batu-batu lainnya. Ternyata batu itu adalah bagian dari struktur sebuah candi.Ketika candi-candi yang lain mulai ditemukan, Candi Sambisari masih lelap pada kedalaman 6,5 meter di dalam tanah. Berselimut endapan lahar vulkanik gunung Merapi, tanpa diketahui oleh siapapun. (Nah..mulai sok dramatis ini😁) Lanjut. Kemungkinan endapan itu berasal dari letusan besar yang terjadi pada tahun 1906.
..
Ketika otoritas terkait menangani temuan ini, maka diperoleh informasi bahwa candi ini kemungkinan dibangun pada abad ke-9 (812-838), pada masa pemerintahan Rakai Garung dan pemugarannya memerlukan waktu hampir 21 tahun hingga selesai pada tahun 1987. Amboi... Lamo nian menanti 252 purnama ya. Tapi masih kalah dengan "seribu purnama"nya Mbak Evie Tamala lho.
..
Candi Sambisari terdiri dari 1 candi induk yang menghadap barat, 3 candi perwara berhadapan dengan candi induk dan 8 buah lingga patok pada seluruh penjuru mata angin.
Pada sisi utara candi induk, terdapat arca Durga Mahisasuramardini, di sisi timur terdapat arca Ganesha dan di sisi selatan terdapat arca Agastya. Pada bilik candi induk terdapat lingga yoni yang cukup besar dan pada pintu barat terdapat arca Mahakala dan Nandiswara...Pada satu umpak dekat candi induk juga ditemukan prasasti/peripih emas dengan kemurnian 16 karat, berukuran 2x1 cm yang berbunyi "om siwa sthana" atau "Hormat, Rumah bagi Dewa Siwa" dengan ini dapat diketahui bahwa nama asli Candi Sambisari adalah Siwasthana. Tetapi masyarakat telah terbiasa menyebutnya sebagai Candi Sambisari, sesuai dengan nama dusun di mana candi ini berada...
Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari. Desa Purwomartani. Kec.Kalasan. Sleman. Yogyakarta. Jika anda berkunjung ke sini, sempatkan untuk menikmati soto bathok Mbah Katro yang berada tak jauh dari lokasi, bisa juga ngopi di Pulen Kopi Ponti atau di Kampoeng Kopi Sambisari. Happy Weekend
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H