Menjadi seseorang yang selalu merasa "tidak enakan" bukanlah hal yang mudah. Bagi banyak orang, perasaan ini datang dari dorongan kuat untuk menyenangkan orang lain, menghindari konflik, atau menghindari perasaan bersalah. Namun, ketika perasaan ini mulai mengambil alih hidup, itu bisa menjadi beban yang berat.
Ada tiga penyakit utama yang sering dialami oleh mereka yang selalu merasa "tidak enakan", dan memahami serta mengatasinya adalah langkah penting untuk meraih kehidupan yang lebih seimbang dan damai.
1. Rasa Bersalah yang Menghantui
Merasa bersalah adalah emosi yang alami dan sering kali menjadi pertanda bahwa kita peduli terhadap orang lain. Namun, bagi orang yang selalu merasa "tidak enakan", rasa bersalah bisa menjadi terlalu berlebihan hingga menghantui setiap keputusan yang dibuat. Mereka mungkin terus-menerus berpikir, "Bagaimana jika aku menyakiti perasaannya?" atau "Apakah aku terlalu egois?"
Cara Mengobatinya: Penting untuk memahami bahwa perasaan bersalah yang berlebihan seringkali tidak beralasan. Mengambil waktu sejenak untuk memikirkan apakah rasa bersalah tersebut benar-benar valid atau hanya hasil dari kekhawatiran yang berlebihan adalah langkah pertama. Ingatlah bahwa kamu juga berhak untuk memprioritaskan diri sendiri tanpa perlu merasa bersalah. Jika rasa bersalah itu terus menghantui, coba untuk berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan, klarifikasi niatmu, dan jangan ragu untuk meminta maaf jika memang diperlukan. Tetapi, setelah itu, lepaskan rasa bersalah tersebut—kamu telah melakukan yang terbaik.
2. Selalu Menyalahkan Diri Sendiri
Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, orang yang "tidak enakan" seringkali langsung menyalahkan diri sendiri. Mereka merasa bahwa semua kesalahan ada pada mereka, bahkan ketika faktanya, situasi tersebut mungkin di luar kendali mereka. Hal ini bisa membuat mereka merasa terbebani dan kehilangan kepercayaan diri.
Cara Mengobatinya: Belajarlah untuk memberikan ruang bagi diri sendiri untuk melakukan kesalahan. Tidak ada yang sempurna, dan setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan atau kesalahan. Cobalah untuk berbicara pada diri sendiri dengan cara yang lebih lembut dan penuh pengertian. Ketika kamu mulai menyalahkan diri sendiri, tanyakan, "Apakah ini benar-benar salahku?" dan "Apa yang bisa kupelajari dari situasi ini?" Fokuslah pada pelajaran yang bisa diambil daripada terus-terusan merendahkan diri.
3. Memikirkan Orang Lain hingga Berhari-hari
Memikirkan perasaan dan kebutuhan orang lain adalah hal yang baik, namun ketika kamu melakukannya hingga mengorbankan kesejahteraanmu sendiri, itu bisa menjadi masalah. Orang yang "tidak enakan" seringkali memikirkan situasi yang melibatkan orang lain berulang kali, bahkan ketika orang lain mungkin sudah melupakan atau tidak mempermasalahkannya lagi.