Lihat ke Halaman Asli

Endah Suyarini

Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Sambutan

Diperbarui: 20 Maret 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Subuh sudah lama berlalu, berganti dengan pagi menjelang siang. Meski belum genap jam dua belas siang, namun panas sudah mulai terasa. Matahari sungguh royal membagi teriknya meski baru pukul sepuluh pagi.

Juragan Bondan, sang tuan cengkeh sedang berkacak pinggang sembari memerintahkan ini itu pada pekerja yang sibuk memasang tenda ala orang punya hajat.

"Ini kenapa bunganya sudah layu? Ganti yang segar!" Teriakan sangar terdengar. 

Juragan Bondan menuding bunga yang sudah lemah tak berdaya. 

"Baik juragan." Seorang pegawai yang terlihat masih muda, gegas berlari mengambil stok bunga yang tersisa.

"Ini kenapa ada puntung rokok murahan disini?" Kembali sang juragan berteriak.

Kali ini pekerja wanita yang sedikit berumur yang menghampiri sembari membawa sapu lidi.

Dengan sedikit membungkuk, wanita itu menyapu puntung rokok juga beberapa sampah plastik.

Juragan Bondan kembali berkeliling. Memeriksa detail dekor yang terpasang, juga panggung yang sudah tertata.

"Sound sudah dicek? Jangan samapai fals!" Nada suara juragan tidak menurun sedikit pun.

"Beres juragan." Jawab salah seorang pria buncit yang bertugas dibagian sound.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline