Lihat ke Halaman Asli

Kebudayaan Indonesia Ajarkan Toleransi Bukan Radikalisme

Diperbarui: 5 Juni 2018   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://insistpress.com

Leluhur bangsa Indonesia adalah masyarakat yang sangat toleran dalam menerima unsur-unsur kebudayaan pendatang. Tapi juga tidak meninggalkan kebudayaan asalnya. Toleransi adalah keniscayaan yang sudah menyerap kedalam jiwanya, bukan sekedar omongan belaka. 

Banyak contoh yang bisa kita lihat, bagaimana wujud toleransi terlihat dalam kehidupan kesehariannya, antara lain adalah:

1. Menara Mesjid Kudus

Menara Kudus | Sumber: dream.co.id

Melihat Menara Mesjid Kudus kita akan menyaksikan perpaduan harmonis yang hampir mustahil kita lihat di zaman sekarang. Menara dengan unsur agama Hindu yang kental bersanding dengan kubah mesjid yang menunjukan keislamannya, tanpa harus menisbikan satu sama lain. 

Sebuah pelajaran dan hikmah kebijaksanaan yang patut diteladani saat ini. Menara Mesjid Kudus merupakan simbol dari toleransi, kedamaian dan kerukunan hidup beragama.

2. Upacara Tabot

Sumber: antaranews.com

Tradisi Ritual Tabot sudah ada sejak 300 tahun yang lalu. Tabot adalah upacara yang digelar untuk mengenang kisah kepahlawanan cucu nabi Muhammad SAW, Ali bin Thalib. Imam Senggolo atau Syekh Burhanuddin merupakan tokoh pertama yang mengadakan ritual Tabot. Dia berasal dari India dan menikah dengan wanita asli Bengkulu. Keturunan mereka disebut Keluarga Tabot atau Orang Sipai. Mereka lah yang melaksanakan upacara Tabot hingga sekarang.

Walaupun ritual ini awalnya dilakukan oleh pemeluk agama Islam Syiah namun para pemeluk agama Islam Sunni pun tidak pernah merasa keberatan dengan adanya upacara itu. Bahkan kaum Islam Sunni pun ikut membantu dalam persiapan ritual Tabot ini. 

Kerukunan hidup umat beragama di Bengkulu tampak jelas dengan tetap berlangsungnya ritual Tabot hingga kini. Saling menghargai keyakinan masing-masing umat akan menciptakan kehidupan yang damai. Di Sumatera Barat pun ada juga tradisi ini yang di sebut Tabuik.

3. Watu Pinawetengan

Sumber: tribunnews.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline