"Duuuh... harga beras, minyak goreng, gula pasir pada naik semua niih, kalau jelang Ramadhan...".
Sering kita mendengar ibu-ibu berkeluh kesah tentang tingginya harga sembako. Namun keluhan seperti itu akan tinggal kenangan dan menjadi cerita usang bagi para ibu rumah tangga di Indonesia. dengan kehadiran KITA di seluruh pelosok daerah di Indonesia.
Apa itu KITA? Ternyata banyak orang yang belum menyadari kehadiran KITA di kehidupan sehari-hari kita.
KITA sejatinya adalah sebuah brand (merk dagang) yang dilaunching oleh BULOG dengan produk andalan berupa minyak goreng, beras, gula pasir ditambah daging sapi import dan bawang putih. Pemilihan nama KITA sebagai brand dengan maksud produk ini adalah milik kita dan untuk kita, sehingga tumbuh rasa memiliki dalam diri masyarakat yang berdampak akan ikut melanggengkan produk ini.
Salah satu strategi untuk menjangkau semua lapisan dan daerah di Indonesia, BULOG memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk terlibat dalam pemasaran produk KITA, dengan nama Rumah Pangan KITA (RPK). Dengan melibatkan masyarakat sebagai ujung tombak pemasaran dan mengembangkan jaringan distribusinya, RPK dapat menjadi gurita distribusi pangan yang dikendalikan oleh pemerintah sebagai otak gurita tersebut. Dengan kata lain, masyarakat ikut terlibat dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan di Indonesia.
Syarat Menjadi Sahabat RPK
Sumber foto: fokuspantura.com/2018
Persyaratan untuk menjadi anggota RPK (disebut Sahabat RPK) cukup mudah, jika sudah memiliki tempat usaha (warung) dan surat pengantar dari RT setempat dapat mengajukan ke BULOG. Pengajuan tersebut akan di verifikasi oleh pihak BULOG. Setelah pengajuannya disetujui, pemilik Sahabat RPK harus menyetor modal awal minimal Rp. 5.000.000,-.
Dari modal tersebut mereka akan mendapat tiga produk KITA yaitu beras, gula pasir dan minyak goreng dengan harga jual Rp. 7.000/kg (beras), Rp. 12.000/kg (minyak goreng) dan Rp. 12.500/kg (gula pasir). Selisih harga modal dengan harga penjualan akan menjadi laba dari Sahabat RPK. Produk KITA akan dikirim dalam waktu 1 x 24 jam ke gerai Sahabat RPK, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi. Sesuai dengan motto BULOG, Mudah, Murah dan Sehat.
Ketentuan lain adalah, dalam setiap RW hanya diperbolehkan ada satu RPK. Sehingga jika dalam satu RW ternyata banyak warga yang ingin ikut berpartisipasi menjadi Sahabat RPK, dapat disiasati dengan cara menjalin kerjasama antar warga di RW tersebut. Meningkatnya jumlah modal juga akan berakibat positif yaitu makin terjaganya stabilisasi ketersediaan pangan di RW tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa kehadiran BULOG di sekitar kita akan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah yang selama ini menjadi 'korban' dari para tengkulak yang memainkan harga barang-barang vital hingga melampaui HET (Harga Eceran Tertinggi). Sahabat RPK akan tetap menjual produk-produknya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh BULOG. Dengan demikian dalam mata rantai Produsen-BULOG- Sahabat RPK-Konsumen, unsur Tengkulak telah dihilangkan sehingga mata rantai tersebut telah dipangkas dan menjadi lebih efisien.