Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Sepasang Kopi

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku sedang senang memandang wajahmu yang cemerlang bagai orang gila yang mendapati kesadaran yang paling cantik dalam wajah yang paling rindang

di kedai kopi, kita memesan dua variasi

kau memilih kopi latte, karena menurutmu kopi latte melahirkan ide ide dari rahim langit sore

Aku memesan capucino, karena aku masih mencintai pahit yang paling usang dan panas yang paling kuno.

lalu pelayan mencatat apa yang kita pesan, mencatat dengan jari yang liat dan tatapan yang tajam

bulan yang setengah pualam menyambut langit malam yang datang di bangku ketiga

ia memanggil pelayan, ingin memesan kopi juga. ingin merasakan bagaimana rasanya terjaga dengan sepasang orang yang ia cinta.

saya mau kopi apa ya? katanya bertanya entah kepada siapa

Aku mau kopi yang paling tepat, yang membuat malam-malam q menetap. kira-kira dari kriteria yang q gambarkan, kopi apa yang kira kira bisa membuat mata q gelagapan?mata q

berkeliaran?.

pelayan itu dengan lancang menampar wajahmu, memaksamu menjatuhkan bulir air mata yang paling biru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline