Lihat ke Halaman Asli

Endah Wahyu Sugiharti

Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Mengutip 3 Macam Pola Asuh Orang Indonesia dan Dampaknya

Diperbarui: 17 Oktober 2018   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

beliefnet.com

Setiap anak dilahirkan cerdas. Namun perkembangan setiap anak berbeda-beda. Lingkungan adalah pendukung utama yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.

Lingkungan yang paling utama mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan internal anak itu sendiri atau yang lebih kita sebut KELUARGA.

Orangtua memiliki tanggung jawab penuh dalam pengasuhan anaknya. Pengasuhan yang baik adalah pengasuhan yang tidak menekan mentalisasi anak. Anak merasa nyaman dengan pola asuh yang diberikan orangtua tapi perlu diingat bahwa pola asuh ditentukan dengan kepribadian anak bukan karena keinginan orangtua semata.

Diindonesia sendiri sudah memiliki banyak macam pola asuh yang diterapkan untuk anak. Masing-masing pola yang diberikan pasti memiliki sisi positif dan negatifnya. tergantung sudut pandang kita yang menilainya.

Dengan adanya pola asuh yang berbeda, saya menyimpulkan 3 macam pola asuh yang digunakan oleh orang-orang indonesia kepada anak-anaknya.

Berikut penjelasannya :

  • Pola asuh OTORITER

Diindonesia sendiri banyak tokoh yang berhasil karena dididik oleh orangtuanya dengan sistem otoriter.

Sistem otoriter adalah sistem pola asuh dimana orangtua mempunyai kekuasaan penuh terhadap anak tanpa ada alasan untuk tidak mematuhinya.

Orangtua yang memberikan pola asuh seperti ini biasanya melihat sifat anak dari kecil sudah memiliki kerja keras yang tinggi dan ingin membentuk kepribadian anaknya menjadi lebih baik dan lebih disiplin.

  • Pola asuh DEMOKRASI

Sistem demokrasi adalah pola asuh yang mana orangtua memberikan kebebasan kepada anaknya dan memberikan pengawasan yang baik dan mengarahkan anak kepada hal-hal yang baik juga.

Pola asuh ini sering dilakukan oleh masyarakat indonesia saat ini. Karena ketidaktegaan orangtua melihat anak diberikan pola asuh yang membentuk jiwa-jiwa anak menjadi orang yang kuat seperti otoriter.  Padahal pola asuh yang baik adalah pola asuh yang sesuai dengan sifat anak tersebut.

Dampak pola asuh ini, anak lebih cenderung manja, cenderung mampu berkeluh kesah kepada orangtua,  suka melakukan hal-hal positif tetapi terkadang masih ketergantungan dengan orangtua.

  • Pola asuh PERMISIF

Sistem permisif adalah pola asuh orang tua yang memberikan kebebasan tanpa batas kepada anak tanpa diberikan arahan atau pengawasan yang baik kepada anak.

Biasanya diIndonesia terjadi kepada keluarga yang mana orangtuanya lebih mementingkan karirnya dengan bekerja siang malam tanpa memantau anaknya dan hanya memberikan apa yang dibutuhkan anaknya.

Pola ini akan berdampak buruk pada anak. Karena anak akan merasa bebas tanpa aturan.  Dan akan melakukan hal-hal yang semena-mena seakan didunia ini tidak ada aturan yang berarti. Anak cenderung tidak disiplin dan lebih senang dengan kehidupan yang terkadang salah dijalaninya.

Semoga hal diatas bermanfaat untuk para orangtua Indonesia. Semoga tidak ada lagi yang salah memberikan pola asuh kepada anak-anaknya. 

Karena sejatinya pola asuh yang baik adalah pola asuh yang sesuai dengan karakter anak.

02:37

***

Endah Wahyu Sugiharti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline