Siapa yang tidak bahagia mendengar kabar kehamilan yang dinanti-nanti oleh sepasang suami istri. Bahkan banyak sekali berikhtiar untuk melakukan program kehamilan dan beberapa tahun kemudian baru membuahkan hasil. Tetapi ada juga yang baru menikah langsung diberi rezeki kehamilan. Terbayang sudah bagaimana terpancarnya wajah bahagia sepasang suami istri dan juga keluarga besar. Indah bukan ? mendapat kabar bahagia kehamilan yang dinanti-nanti.
Di lain hal, kehamilan adalah suatu proses panjang sang jabang bayi dari setetes mani membentuk tubuh bayi mungil. Membutuhkan Sembilan bulan sepuluh hari agar sang bayi bias melihat indahnya wajah sang ayah dan sang bunda. Dari proses kehamilan tersebut tentunya banyak hal yang terjadi, dari yang biasa saja bahkan sampai luar biasa.
Setiap ibu mengalami kehamilan yang berbeda-beda, ada yang enjoy-enjoy saja dan badannya tetap fit ada juga yang ngedrop atau badannya sangat lemas. Semua tergantung daya tahan tubuh sang ibu dan sang jabang bayi. Terkadang hal yang dilakukan seorang ibu hamil diluar dengan sifat aslinya. Maka dari itu perlunya perjanjian pra nikah antar suami istri agar tidak terjadi perselisihan pada masa-masa kehamilan.
Berikut perjanjian pra hamil yang baik dilakukan oleh suami istri:
Tidak marah ketika sang istri meminta sesuatu yang mendadak
Adanya perjanjian prahamil agar tidak marah ketika istri meminta suatu hal yang mendadak dan hal itu disepekati oleh suami. Maka hal itu adalah cara yang bagus ketika suami ingin marah dan diingatkan bahwa adanya perjanjian prahamil secara otomatis sang suami akan diam dan mengerjakan keinginan sang istri.
Berbicara positif
Tidak ada salahnya melakukan perjanjian berbicara positif pada masa kehamilan karena akan berpengaruh pada sang jabang bayi. Sang jabang bayi akan mendengarkan apa yang dibicarakan ayah ibu dan lingkungan sekitarnya. Maka tidak ada salahnya dari bayi sang ayah dan ibu mengajarinya mengaji atau berbicara positif lainnya
Suami mengerti keadaan sang istri
Hal ini sangat penting dilakukan oleh para suami, ketika suami mengerti kondisi sang istri maka dia akan menjaga sebaik mungkin dan ikut merasakan apa yang istrinya rasakan. Suami akan selalu ada ketika sang istri butuh itu sangat meringankan beban sang istri pada masa kehamilan.
Sabar