Lihat ke Halaman Asli

Endah Wahyu Sugiharti

Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Puisi | Teruntuk Kepala Daerah

Diperbarui: 3 Oktober 2017   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini
Aku miris menatap media-media.
Mereka tak pernah berhenti menyiarkan kabar terdepan dan terpanas.
Setiap detik kabar tentang mereka yang korupsi.
Korupsi.
Iya korupsi uang negara.

Ingin rasanya aku menjerit
Menjerit kecewa karna mereka
Mereka yang tak amanah lagi
Mereka yang telah melukai hati rakyatnya.
Mereka yang hanya ingin menimbun harta.
Mereka kepala daerah kita.

Hei para ketua daerah
Ingatkah engkau??
Masih banyak rakyatmu yang tak mampu membeli nasi hari ini.
Masih banyak rakyatmu yang hanya berpenghasilan sedikit.
Sadarkah itu ?
Sadarkah??

Tapi kenapa engkau melupakan semua itu ??
Seolah-olah rakyatmu sudah lebih dari cukup.
Ketahuilah !!
Ribuan rakyat menangis karna ulahmu. Ulahmu yang menimbulkan dampak besar pada negara ini.
Kembalilah keniat awalmu.
Menjadi pemimpin untuk rakyatmu.

Tahun ini.
Sudah tercatat jelas
Tujuh kepala daerah melakukan tindakan itu.
Cukup kata "itu" yang mewakili kemirisan hati ini pada tindakan kalian.
Cukup dengan kau merasakan beberapa jeritan dan duka disel tahanan.
Tapi, semua itu tidak seperih hati rakyat yang kau sakiti.

Kembali lah
Kembali seperti sedia kala
Kembali menjadi pelindung rakyat yang selalu diteladani
Kami rindu.
Rindu akan kejujuran dan kesederhaanmu.
Rindu akan kepemimpinan sehatmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline