Lihat ke Halaman Asli

Wanita Karir dan Disfungsi Ibu dalam Keluarga

Diperbarui: 30 April 2017   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Revolusi industry merupakan puncak dari mendunianya paham kapitalis di dunia. Menyebar menjadi mashab sistem perekonomian yang dianut berbagai negara-negara dibelahan dunia. Keberhasilan rasional paham kapitalis ini diakui mampu mendongkrak perekonomian terbukti dari beberapa negara eropa seperti Inggris, Amerika, Jerman yang mampu menerapkan sistem ini hingga menjadi negara maju. Namun bahaya laten dari paham kapitalis ini munculnya penyakit social yakni matrealisme.Matrealisme merupakan sikap yang beorientasi kepada kebendaan. Sehingga menciptakan masyarakat yang konsumtif. Hal ini meruapakan cara kaum kapitaslis dalam melakukan rekayasa social sehingga dengan terciptanya masyarakat yang konsumtif maka terciptalah pasar potensial bagi mereka dalam meraup keuntungan.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat komsumtif ini terbukti dari menurunnya marginal propensity to save (MPS) dan meningkatnya marginal propensity to consumtion (MPC) selama tiga tahun terakhir (2012-2015). Tercatat Gross national savings GDP Indonesia terbesar 30,87 persen. Angka tersebut dibawah cina yang sebesar 48,87 persen, singapura 46,73 persen, dan korea 35,11 persen. (pikiran-rakyat.com). Gaya hidup konsumtif ini menyebabkan tuntutan kebutuhan hidup keluarga yang semakin besar. Kebutuhan ini menjadi awal dari masalah yang serius apabila kepala keluarga tidak mampu memenuhinya.

Hal inilah yang menyebabkan wanita karir di Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbanyak dunia (CNN-INDONESIA.com). Secara logis wanita karir terlihat baik bagi keluarga dapat meningkatkan pendapatan bagi keluarga dalam memenuhi gaya hidup. Namun wanita karir akan menyebabkan peran ganda bagi seorang ibu dalam rumah tangga. Hal ini menyebabkan kegagalan fungsi ibu dalam rumah tangga. Akibat dari peran ganda yakni :

  1. Kegagalan fungsi kasih sayang. Akibat sibuk kerja seorang ibu akan memiliki waktu untuk berkumpul dengan keluarga terbatas padalah seorang ibu harusnya dapat mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anaknya sehingga terlaksanakanya fungsi kasih sayang dari seorang ibu terhadap anaknya. Akibatnya anak akan tumbuh bukan bersama ibu sehingga anak akan merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari seorang ibunya.

  2. Kegagalan peran ibu dalam mememlihara rumah tangga, Hilangnya keharmonisan rumah tangga akibat tidak terlaksana peran seorang ibu dan istri secara optimal. Wanita secara psikologi merupakan makhluk yang lebih menggunakan perasaan, dunia kerja akan menimbulkan segudang permasalahan sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi sikap dari seorang ibu kepada keluarganya.

  3. Kegagalan fungsi reproduksi. Ini akan menyebabkan kegagalan fungsi reproduksi bagi suami karna istri yang lelah berkerja akan mudah melalaikan tangung jawab terhadap suaminya.

Keluarga adalah unit masyarakat terkecil yang diikat oleh ikatan perkawinan dan keturunan. Peran seorang ibu merupakan peran yang paling penting dalam keluraga sebagai penyedia kebutuhan harian baik itu moral maupun biologis. Dan peran sebagai penyedia kebutuhan ini memerlukan perhatian dan waktu yang lebih jadi akan terganggu apabila wanita atau seorang jika memiliki peran ganda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline