Desa Ngadirojo merupakan salah satu desa terluas di kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo. Karena lahannya yang begitu luas, sehingga sebagian besar wilayah desa tersebut dimanfaatkan sebagai lahan pertanian oleh masyarakat setempat. Hasil panen lahan pertanian masyarakat desa Ngadirojo meliputi padi, jagung, ketela pohon, palawija, tebu, dan sebagainya.Melihat potensi pertanian desa yang begitu melimpah, masyarakat desa Ngadirojo belum menyadari akan adanya limbah yang dihasilkan pasca panen. Salah satu limbah tanaman yang sering dibuang ke sungai maupun dibakar secara sembarangan adalah limbah jagung. Buah jagung yang telah dipanen dijual ke pasar untuk memberikan penghasilan kepada para petani jagung. Sementara itu beberapa bagian sisa tanaman jagung dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia secara langsung. Namun, pemanfaatan tanaman jagung sebagai pakan ternak secara langsung masih menyisakan limbah tanaman jagung yang tak terpakai. Sisa bagian tanaman jagung masih banyak yang terbuang dan dibakar begitu saja, seperti batang, tongkol jagung, kelobot, hingga daunnya. Tanaman jagung yang diberikan secara langsung kepada ternak juga tidak dapat bertahan lama, sehingga memungkinkan terjadinya pembusukan tanaman jagung yang lebih cepat.
Hal tersebut tentu menjadi permasalahan desa yang harus diselesaikan. Mahasiswa KKNT IPB 2023 hadir untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Melalui hasil riset, limbah tanaman jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak tahan lama dan bernutrisi melalui pembuatan silase. Mahasiswa KKN diskusi melalui zoom meeting bersama Bu Rima Martin selaku dosen Fakultas Peternakan (Fapet) IPB tentang formulasi yang tepat mengenai konsentrasi dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan pakan agar nutrisi yang terkandung cukup untuk hewan ternak masyarakat.
Selain diskusi bersama dosen Fapet, mahasiswa KKN juga berdiskusi dengan Pak Agus Priyanto selaku Wakil Ketua Gapoktan Desa Ngadirojo. Beliau adalah salah satu penggagas pemanfaatan limbah jagung untuk pembuatan pakan ternak. Setelah itu, mahasiswa KKN langsung melakukan praktek pembuatan pakan ternak dan salah satu alat penting yang diperlukan adalah pencacah. Pencacahan limbah tanaman jagung dapat dilakukan secara otomatis dengan mesin ataupun secara manual dengan pisau, namun kekurangan pencacahan manual akan lebih lama dalam proses pencacahannya.
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan pakan ternak silase meliputi:
- Dedak padi halus (gram): 10 % dari total berat (gram) limbah tanaman jagung dan hijauan
- EM4 (cc): 250 cc per 3 Liter air yang digunakan
- Air (Liter): 3 Liter per 50 kg limbah (kondisional)
- Molase/Tetes tebu (cc): 500 cc per 3 Liter air
- Garam dapur kasar (gram): 4 % dari total berat (gram) limbah tanaman jagung dan hijauan
Indikator keberhasilan pembuatan pakan ternak dari limbah jagung sebagai berikut:
- Apabila dipegang terasa lembut dan empuk tetapi tidak basah (berlendir), serta silase yang baik juga tidak menggumpal dan tidak berjamur
- Beraroma fermentasi dan berasa asam, tidak berbau busuk
- Silase hijauan yang baik berwarna hijau kekuning-kuningan
Kelebihan silase?
- Limbah yang telah diproses menjadi silase memiliki masa simpan yang lama hingga berbulan-bulan.
- Silase dapat menjadi pakan selingan yang bernutrisi untuk ternak ruminansia.
- Ketersediaan silase dapat mengefisienkan tenaga dan biaya operasional jika tidak sempat menyediakan pakan hijauan bagi ternak.
Mahasiswa KKN mensosialisakan praktek pembuatan pakan ternak dari limbah tanaman jagung tersebut kepada Gapoktan dan masyarakat Desa Ngadirojo dengan harapan dapat mengurangi pembuangan dan pembakaran limbah secara sembarangan. Melalui aktivitas tersebut, tentu hasil limbah berupa pakan ternak silase memiliki manfaat yang banyak, salah satunya memiliki nilai ekonomi yang dapat dijual kepada masyarakat yang memiliki ternak ruminansia dan membutuhkan pakan di saat yang mendesak, yakni ketika tidak sempat mencari hijauan segar untuk hewan ternak ruminansianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H