Lihat ke Halaman Asli

Endah K Wardani

Fotografer Amatir

Sebatang Rokok Ancam Kesehatan Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapa yang tidak mengenal rokok, rokok sangat familiar bahkan rokok juga sudah menjadi gaya hidup manusia. Tua-muda, kaya-miskin, remaja sampai anak-anak mengenal rokok. Rokok juga tidak mengenal gender, laki-laki atau perempuan pun mengenal dan menggunakan benda ini.

Rokok bahkan sudah menjadi teman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang beranggapan bahwa merokok bisa menjawab problematika. Hal itu karena dalam rokok terkandung nikotin yang dapat membuat perokok merasa tenang bila menghisap rokok, seakan problematika hilang seketika saat merokok. Padahal kalau kita kaji merokok tidaklah bermanfaat dan justru menambah masalah mulai dari terganggunya kesehatan dan keuangan. Kalau kita melihat dari segi ekonomi, merokok jelas merugikan karena kita akan terus membeli rokok hingga uang kita habis. Belum lagi efek yang ditimbulkan seperti penyakit kanker dan penyakit lainnya yang memerlukan penanganan khusus serta berbiaya mahal. Begitu juga dari sisi kesehatan jelas merugikan. Bukankah kita tahu bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung koroner, tumor, dll. Hal itu tertulis jelas dalam setiap bungkus rokok. Namun mengapa perokok sulit meninggalkan kebiasaan buruknya? Untuk itu, saya akan mengulas sedikit mengenai komponen rokok serta bahaya dari rokok.

Menurut penelitian, di dalam rokok terkandung 4000 zat yang membahayakan kesehatan kita.

A.Nikotin

Nikotin merupakan zat penyusun utama pada rokok yang terdapat pada daun tembakau. Seperti kita tahu bahwa orang yang merokok akan sulit meninggalkan kebiasaan merokoknya. Hal itu karena nikotin dapat menimbulkan ketagihan. Namun, efek yang ditimbulkan dari nikotin ini berbeda dengan efek zat adiktif yang terdapat pada obat-obatan psikotropika. Nikotin tidak akan membuat perokok berhalusinasi bila menghisap rokok ataupun mengalami ‘sakau’. Hal ini dikarenakan nikotin tidak memiliki zat halusinogen (zat yang dapat membuat seseorang berhalusinasi). Akan tetapi, nikotin berbahaya bagi kesehatan kita karena dapat menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung. Hal tsb dapat mengakibatkan kerja jantung makin berat dan mengakibatkan kematian.

B.TAR

TAR merupakan komponen pada asap rokok. Bahan ini dapat berasal dari daun tembakau maupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan di pabrik. Tar sangat berbahaya bagi kesehatan loh! Mengapa begitu? Karena TAR bersifat KARSINOGEN yaitu dapat menimbulkan kanker. Seperti kita ketahui bahwa kanker merupakan pembunuh no. 2 di dunia.

C.Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang berupa asap di rokok itu sendiri. Gas ini sangat berbahaya bila terhirup oleh manusia. Kenapa?? Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin,menggantikan posisioksigen. Jika CO menggantikan posisi oksigen, darah akan kekurangan oksigen. Apabila hal tersebut terjadi, jaringan pembuluh darah akan menyempit dan mengeras.Akibatnya terjadilah penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah di otak dapat mengakibatkan stroke dan kematian.

Selain stroke, penyakit lain yang diakibatkanoleh asap rokok antara lain kanker paru, kanker tenggorokkan, kanker pita suara, jantung koroner, bronkhitis kronis, kanker leher rahim, dll.

Dari penjelasan di atas, masihkah Anda berpikir kalau rokok adalah teman hidup anda? Dampak dari merokok begitu banyak dan membahayakan kesehatan kita. Bahkan rokok juga berbahaya bagi perokok pasif karena perokok pasif akan lebih cepat terkena dampak dari asap rokok. Akibat buruk dari merokok seperti terkena penyakit kanker, jantung koroner, dan lain-lain, memang akan muncul setelah mengisap asap rokok selama 10-20 tahun. Meskipun begitu, akan lebih baik jika Anda menghentikannya mulai dari sekarang.

Oleh : Endah Kusuma Wardani, mahasiswi STBA LIA Jakarta, penerima beasiswa unggulan dari KEMDIKBUD tahun 2011.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline