Lihat ke Halaman Asli

Silat "Merpati Putih" Membuat Sehat dan Bersemangat

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14181740931791386137

[caption id="attachment_381724" align="aligncenter" width="150" caption="sumber doc.pribadi"][/caption]

Ini pengalaman saya pertama masuk pencasilat MP(merpati putih) di kolat RSCM Jakarta pusat.Saya tertarik dengan beladiri MP, dimana saya melihat diacara televisi tentang kehebatan silat MP, dimana anggota MP melakukan peragaan memecahkan benda keras dan melakukan bela diri dengan tutup mata.Ketika teman saya mengajak untuk latihan MP, saya dengan senang hati ikut bergabung.

Di tempat latihan MP di RSCM saya bertemu dengan pelatih yang bernama Pak Saman, usia beliau sekitar 50 tahun, yang saya kagumi dari beliau yang adalah kemampuan dan kelincahan dalam bela dirinya sangat terampilan. Di saat pertama latihan lumayan menguras tenaga karena saya di ajarkan jurus - jurus beladiri yang menurut saya cukup sulit dan membingungkan, mungkin karena baru pertama latihan jadi sedikit kaku.Di MP pun buka hanya bela diri saja yang diajarkan akan tetapi latihan pernapasan dan tenaga dalam pun diajarkan disana.

Ada satu pengalaman berkesan bagi saya, Pak Saman mengadakan pelatihan fokus pada latihan getaran (tenaga dalam). Pelatihan tersebut dilaksanakan malam hari karena di waktu malam suasananya lebih tenang. Latihan getaran adalah suatu teknik pernafasan yang digunakan untuk merasakan getaran (energi) dalam suatu benda tanpa menggunakan indera penglihatan (dengan mata tertutup). Setelah saya melakukan beberapa gerakan teknik pernafasan, mulai pada prakteknya. Praktek pertama adalah mencari benda berupa kain dengan mata tertutup, dalam praktek pertama saya mendapat hasil lumayan bagus. Selanjutnya praktek kedua menebak warna dengan mata tertutup tutup, hasilnya kurang memuaskan, karena saya belum bisa merasakan energi warna, hasilnya banyak salahnya ketimbang benarnya ketika menebak warna.Prakter ketiga ini lumayan exstrim, berjalan melewati puluhan paku payung dengan mata tertutup, hasilnya lumayan paku payung banyak menancap di kaki saya. Untuk tingkat pemula seperti saya ini, itu suatu hal yang wajar karena tidak ada ilmu yang bisa didapat secara instan semuanya butuh pelajaran dan latihan.Tetapi ada seorang murid Pak Saman yang senior bernama Mas Komar, beliau sangat ahli dalam teknik tutup mata, beliau mampu membaca buku dengan mata tertutup.

[caption id="attachment_381721" align="aligncenter" width="150" caption="sumber doc.probadi"]

14181739441210183658

[/caption]

Selanjutnya pengalaman saya ketika kenaikan tingkat yang dilaksanakan di Depkeu (departemen keuangan ) Jakarta pusat. Berbagai Kolat MP yang ada di Jakarta pusat melaksanakan ujian disana, rata - rata sebagian besar usia remaja dan masih sekolah, mungkin saya salah satu yang usianya cukup tua. Ujian kenaikan tingkat MP dimulai dari jam 8 malam sampai jam 7 pagi. Berbagai ujian dilaksanakan dari teori sampai jurus - jurus dilaksanakan. Ketika menjelang pagi, ujian yang cukup seru yaitu memecahkan benda keras. Materi benda yang di pecahkan adalah gagang pompa dan balok es. ketika giliran saya, saya memcahkan gagang pompa, dengan teknik pernafasan dan jurus yang di ajarkan , gagang pompa terbelah menjadi 2 bagian. Tes selanjutnya memecahkan balok es, karena saya salah melakukan gerakan akibatnya balok es tidak pecah tetapi tangan saya yang bengkak. Itulah sedikit pengalaman saya dengan MP, yang saya cari sebenarnya bukan kehebatan ataupun kesaktian tetapi kesehatan badan. Sejak latihan MP badan saya lebih sehat dan bugar, kerja pun menjadi lebih semangat dan percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline