Lihat ke Halaman Asli

Encon Rahman

Encon Rahman Guru penerima penghargaan internasional dari PMCA Thailand 2017. Narasumber berbagai pelatihan di tingkat nasional.

(17) "Ngintip" Visi Misi Media Cetak agar Artikel Dimuat Terus

Diperbarui: 12 April 2022   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Senang menulis sih sejak duduk dibangku SMP Negeri Cigasong Kabupaten Majalengka. Namun, mulai berani mengirim naskah ke media cetak sejak duduk di bangku Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka. Itu pun awalnya senang mengisi majalah dinding (Mading) di SPG. 

Banyak rekan-rekan saya yang membaca atau sekedar melihat tulisan saya di mading. Di antara mereka ada yang memberi komentar baik. Ada juga yang cuek bebek. Bagi saya tidak masalahSemua komentar menjadi sarana evaluasi dalam berkarya.

Setelah memiliki keberanian mengirim tulisan ke mading, selanjutnya saya mencoba mengirim tulisan ringan ke tabloid Mitra Desa. Tabloid Mitra Desa merupakan tabloid yang terbit sepekan sekali di bawah naungan group HU Pikiran Rakyat Bandung. 

Awalnya saya hanya mengirim gambar kartun dan humor di tabliod tersebut. Eh, ternyata dimuat. Honorarium pun tiba via wesel ke sekolah. Nah, sejak itu saya kecanduan mengirim karya tulis ke media cetak.

Ngintip Visi Misi Media Cetak

Pelan tapi pasti selanjutnya saya mengirim puisi, cerpen, berita sekolah dan coba-coba menulis artikel. Eh, dimuat juga! Akhirnya saya merasa nyaman dengan tulis menulis tersebut. 

Dari naskah ringan seperti itu selanjutnya saya memberanikan diri mengirim artikel ke media cetak nasional. Eh, dimuat juga! Alhamdulilah. 

Wesel pun berdatangan ke sekolah. Guru-guru di SPG Neeri Majalengka  mendorong saya terus menulis. Akhirnya, semasa kuliah pun saya tetap menulis. Saya bisa lulus kuliah sebagiannya dari honorarium menulis diberbagai media cetak lokal dan nasional.

Suksesnya saya terjerumus ke dalam dunia  tulis menulis gara-garanya dapat honorarium. Jadi, motivasi awal saya menulis karena  ada honornya. Ya, begitulah realnya. 

Namun, seiring waktu saya terus belajar, ikut pelatihan tulis menulis dan banyak membaca. Hasilnya, saya semakin banyak ilmu kepenulisan.

Sejak saat itu, saya pun ikut komunitas para penulis. Alhamdulilah dari sana saya banyak memperoleh pengetahuan tambahan tentang jurnalistik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline