Lihat ke Halaman Asli

Encep Nurdin S.Pd

Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Pentingnya Kesehatan Mental di Era 4.0

Diperbarui: 25 Agustus 2024   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran Menyenangkan akan Meningkatkan Imunitas Mental Peserta Didik. Sumber Foto Dokpri

Assalamua'laikum Wr Wb, perkenalkan nama saya Encep Nurdin. Saya adalah guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG Kabupaten Bandung Barat, pada kesempatan kali ini ijinkan saya untuk berbagi pengalaman dengan rekan-rekan pembaca semua mengenai "Pentingnya Kesehatan Mental di Era 4.0" Semoga bermanfaat.

Di era globalisasi yang serba digital ini, pendidikan telah mengalami transformasi yang sangat signifikan. Pendidikan 4.0, yang merupakan evolusi dari Revolusi Industri 4.0, ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital secara intensif dalam proses belajar-mengajar. Teknologi telah membuka akses ke berbagai sumber daya pendidikan, memperkenalkan metode pembelajaran baru, dan meningkatkan fleksibilitas dalam memperoleh pendidikan. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat tantangan yang tak kalah pentingnya "kesehatan mental siswa"

Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, kesehatan mental siswa menjadi isu yang semakin penting untuk diperhatikan. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Pendidikan 4.0 mempengaruhi kesehatan mental, mengapa kesehatan mental menjadi semakin penting di era ini, serta langkah-langkah yang dapat diambil oleh lembaga pendidikan dan para pendidik untuk menjaga kesejahteraan mental siswa.

Hal apa saja yang harus diperhatikan, berikut ulasan nya

1. Pengaruh Pendidikan 4.0 Terhadap Kesehatan Mental 

Pendidikan 4.0 mencakup penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), big data, internet of things (IoT), dan virtual reality (VR) dalam proses pembelajaran. Meskipun teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan dan efisiensi, penggunaannya yang intensif juga membawa dampak yang tidak diinginkan pada kesehatan mental siswa.

Pertama, ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan isolasi sosial. Siswa yang lebih banyak berinteraksi dengan perangkat elektronik daripada dengan sesama manusia mungkin merasa kesepian dan kurang memiliki keterhubungan sosial. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Kedua, tekanan untuk berprestasi dalam lingkungan digital dapat menambah stres pada siswa. Dengan akses yang lebih mudah ke informasi dan adanya ekspektasi untuk terus-menerus belajar dan berkembang, siswa mungkin merasa tertekan untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. Tekanan ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan burnout, gangguan tidur, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Ketiga, cyberbullying menjadi ancaman nyata dalam Pendidikan 4.0. Platform online yang digunakan untuk pembelajaran dapat menjadi medium bagi tindakan bullying, yang berdampak serius pada kesejahteraan mental siswa. Selain itu, konsumsi berlebihan media sosial dapat menyebabkan perbandingan sosial yang tidak sehat, menurunkan harga diri, dan meningkatkan kecemasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline