Lihat ke Halaman Asli

Encep Nurdin S.Pd

Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Bandung Berselimut Mega

Diperbarui: 23 Agustus 2024   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Mega Memeluk Bandung. Sumber Foto Dokpri

Bandung Berselimut Mega

(Karya Encep Nurdin)

Di bawah langit lembayung merah
Pagi membangunkan Bandung yang tenang
Lampu-lampu tergantung seperti mimpi
Berbisik lirih pada jalanan sunyi

Lorong-lorong berpeluk sepi
Menggantungkan harapan pada hari
Dimana langkah-langkah kembali ramai
Dan kota terisi canda tawa abadi

Masjid berdiri tegak penuh wibawa
Menjaga damai dalam setiap do'a
Di antara bangunan yang mulai renta
Bandung pagi ini bercerita tanpa suara

Keramaian masih bersembunyi di sudut waktu
Menanti pagi melempar sinar yang lugu
Mengisi setiap ruang dengan harapan baru
Menghidupkan kembali kota yang beku

Lampu-lampu itu, saksi bisu cinta
Antara manusia dan kota yang setia
Beriringan dalam harmoni pagi
Di Bandung, cinta dan waktu tak pernah pergi

Pada langkah pertama, janji terurai
Menyusuri jalan-jalan penuh cerita
Bandung pagi ini, dalam balada cinta
Terukir indah di setiap sudut dan cahaya

Rumah Kayu

20 Agustus 2024

21.18 WIB




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline