Lihat ke Halaman Asli

Encep Nurdin S.Pd

Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Selimut Perak

Diperbarui: 12 September 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selimut Perak. Sumber Foto. Dokpri

Selimut Perak (Karya Encep Nurdin)

Di pucuk daun yang basah oleh embun
Seekor capung berdiam tak tergoyah
sayapnya kilau, selimut perak yang halus
Diamnya mengalun, memuja ciptaan Ilahi.

Setiap hembus angin mengajaknya berdansa
namun ia tenang, mendekap cahaya lembut
Keheningan semesta terlukis di matanya
menghargai pagi yang masih suci

Sayap rapuhnya seperti kemilau mimpi
menggenggam sinar hangat yang perlahan datang
Ia tak tahu, namun tahu setiap detik yang dilaluinya
ada rahasia alam yang diselimuti cahaya kasih.

Capung kecil, penjaga sunyi
Di hadapanmu, alam tersenyum
melukiskan harmoni yang abadi
dalam selimut perak yang lembut menari.

Dan mentari pun terbit lebih tinggi
mengiring langkahnya menuju angkasa
seperti doa yang terlantun diam-diam
mendaki langit, mencari cahaya gemerlap.

Rumah Kayu

Malam 21.49 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline